Kamis, 27 Maret 2014

Acara Jumat Agung (Peringatan Detik-detik Kematian Tuhan Yesus) - ULAON NA HOHOM

Acara Peringatan Detik-Detik Kematian Tuhan Yesus (Marulaon Na Hohom)

Pada hari Jumat Agung, setelah selesai ibadah pagi, umat Kristen melaksanakan ibadah saat teduhuntuk memperingati detik-detik kematian Tuhan Yesus Kristus (Toba: Marulaon Na Hohom) yang dilaksanakan pada pukul 14.00.


I.   Persiapan.
    
Setelah Tuhan Yesus menjalani dakwaan dari berbagai pihak… Ia dijatuhi hukuman mati dengan cara disalibkan… Tempatnya pun sudah ditentukan: ya… Bukit Golgota… Di sepanjang jalan menuju Golgota… entah berapa banyak caci-maki, hinaan, cambukan bahkan lemparan batu yang harus Ia terima… Ia berdarah, lemah dan sekarat… Pernahkah kita menyadari, bahwa seharusnya kitalah yang menanggung semuanya itu. Seandainya Ia tidak menjalani semua itu, apa yang dapat manusia lakukan untuk memperoleh kemurahan dan kebaikan Bapa? Tidak ada!

Kini saatnya bagi kita untuk mengucap syukur kepada-Nya atas segala kasih dan pengorbanan yang telah Ia lakukan demi menebus dosa-dosa kita… marilah kita merenung sejenak dalam saat yang teduh… mengaku dosa di hadapan-Nya dengan penyesalan yang sungguh disertai tekad untuk membarui diri agar kita berkenan bagi-Nya…

(berdoa dalam hati masing-masing)

II.  Ibadah.

01.  Bernyanyi BE No. 416:1-2       “Tu JoloM O Debatangku”                                 (jemaat berdiri)
1.            Tu joloM o Debatangku! Sai use do rohangkon.
Sai pasiat tangiangku, dohot iluilungkon.

                        2. Husolsoli do rohangku, na gok dosa i tongtong;
                            Ai godang ariaringku, na hubahen ambolong.

02. Responsoria :  Yesaya 52:13-53:8      
(P = Pendeta,  J = Jemaat, I = Ibu, B = Bapak)

P :       Di dalam nama Allah Bapa, dan Tuhan Yesus Kristus, dan Roh Kudus, kami hampiri tahta-Mu yang kudus dan mulia itu... bersembah sujud memohon agar Engkau menguduskan dan memulihkan hidup kami…
            Sesungguhnya, hamba-Ku akan berhasil, ia akan ditinggikan, disanjung dan dimuliakan. Seperti banyak orang akan tertegun melihat dia – begitu buruk rupanya, bukan seperti manusia lagi, dan tampaknya bukan seperti anak manusia lagi – demikianlah ia akan membuat tercengang banyak bangsa, raja-raja akan mengatupkan mulutnya melihat dia; sebab apa yang tidak diceritakan kepada mereka akan mereka lihat, dan apa yang tidak mereka dengar akan mereka pahami.
J  :      Siapakah yang percaya kepada berita yang kami dengar, dan kepada siapakah tangan kekuasaan TUHAN dinyatakan?
P :       Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan TUHAN dan sebagai tunas dari tanah kering. Ia tidak tampan dan semaraknya pun tidak ada, sehingga kita memandang dia, dan rupa pun tidak, sehingga kita menginginkannya. Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kita pun dia tidak masuk hitungan.
I  :       Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah.
P :       Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.
B :       Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian.
P :       Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.
J :   Sesudah penahanan dan penghukuman ia terambil, dan tentang nasibnya siapakah yang memikirkannya? Sungguh, ia terputus dari negeri orang-orang hidup, dan karena pemberontakan umat-Ku ia kena tulah…
            “Ya Bapa, yang baik. Ampunilah kami, Kasihani kami, Berkati kami.”   Amen.

03.  Bernyanyi KJ. No. 368:1-2       “Pada Kaki SalibMu”                                              (duduk)
04. Pembacaan: (Yoh. 19:16-17, Luk. 23:27-31)

Akhirnya Pilatus menyerahkan Yesus kepada mereka untuk disalibkan. Mereka menerima Yesus. Sambil memikul salib-Nya Ia pergi ke luar ke tempat yang bernama Tempat Tengkorak, dalam bahasa Ibrani: Golgota.

Sejumlah besar orang mengikuti Dia; di antaranya banyak perempuan yang menangisi dan meratapi Dia. Yesus berpaling pada mereka dan berkata: “Hai puteri-puteri Yerusalem, janganlah kamu menangisi Aku, melainkan tangisilah dirimu sendiri dan anak-anakmu! Sebab lihat, akan tiba masanya orang berkata: Berbahagialah perempuan mandul dan yang rahimnya tidak pernah melahirkan, dan yang susunya tidak pernah menyusui. Maka orang akan mulai berkata kepada gunung-gunung: Runtuhlah menimpa kami! Dan kepada bukit-bukit: Timbunilah kami! Sebab jikalau orang berbuat demikian dengan kayu hidup, apakah yang akan terjadi dengan kayu kering?

05. Bernyanyi BE. No. No. 520:1        “Partangisan Do Hape”
1.            Partangisan do hape, anggo hasiangan on.
Holso, arsak, sahit pe, sai manosak do tongtong.
Ingkon songgop hamatean, tu sudena jolma i.
Ai sude do na manean uhum ala dosa i.

06. Pembacaan: (Luk. 23:26;32-34a, Yoh. 19:19-24)

Ketika mereka membawa Yesus, mereka menahan seorang yang bernama Simon dari Kirene, yang baru datang dari luar kota, lalu diletakkan salib itu di atas bahunya, supaya dipikulnya sambil mengikuti Yesus. Dan ada juga digiring dua orang lain, yaitu dua penjahat untuk dihukum mati bersama-sama dengan Dia. Ketika mereka sampai di Golgota, mereka menyalibkan Yesus di situ dan juga kedua orang penjahat itu, yang seorang di sebelah kanan-Nya dan yang lain di sebelah kiri-Nya. Yesus berkata: “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.”

Dan Pilatus menyuruh memasang juga tulisan di atas kayu salib itu, bunyinya: “Yesus, orang Nazaret, Raja orang Yahudi.” Banyak orang Yahudi yang membaca tulisan itu, sebab tempat di mana Yesus disalibkan letaknya dekat kota dan kata-kata itu tertulis dalam bahasa Ibrani, bahasa Latin dan bahasa Yunani. Maka kata imam-imam kepala orang Yahudi kepada Pilatus: “Jangan engkau menulis: Raja orang Yahudi, tetapi tulislah seperti yang Ia katakan: Aku adalah Raja orang Yahudi.” Jawab Pilatus: “Apa yang kutulis, tetap tertulis!”

Sesudah prajurit-prajurit itu menyalibkan Yesus, mereka mengambil pakaian-Nya lalu membaginya menjadi empat bagian untuk tiap-tiap prajurit satu bagian – dan jubah-Nya juga mereka ambil. Jubah itu tidak berjahit, dari atas ke bawah hanya satu tenunan saja. Karena itu mereka berkata seorang kepada yang lain: “Janganlah kita membaginya menjadi beberapa potong, tetapi baiklah kita membuang undi untuk menentukan siapa yang mendapatnya.” Demikianlah hendaknya supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci: “Mereka membagi-bagi pakaian-Ku di antara mereka dan mereka membuang undi atas jubah-Ku.”

07. Bernyanyi KJ. No. 183:2        “Menjulang Nyata Atas Bukit Kala”
08. Pembacaan: (Mat. 27:39-43, Luk. 23:39-43)

Orang-orang yang lewat di sana menghujat Dia dan sambil menggelengkan kepala mereka berkata:  “Hai engkau  yang mau merubuhkan Bait Suci dan mau membangunnya kembali dalam tiga hari, selamatkanlah diri-Mu, jikalau Engkau Anak Allah, turunlah dari salib itu!” Demikian juga imam-imam kepala bersama-sama ahli-ahli Taurat dan tua-tua mengolok-olokkan Dia dan mereka berkata: “Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan! Ia Raja Israel? Baiklah Ia turun dari salib itu dan kami akan percaya kepada-Nya. Ia menaruh harapan-Nya pada Allah: baiklah Allah menyelamatkan Dia, jikalau Allah berkenan kepada-Nya! Karena Ia telah berkata: “Aku adalah Anak Allah.”

Seorang dari penjahat yang digantung itu menghujat Dia, katanya: “Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!” Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: “Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama? Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah.” Lalu ia berkata: “Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja.” Kata Yesus kepadanya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau aka nada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.”

09. Bernyanyi BE. No. 412:1-2        “Ndi Di Dolok Adui”
1.            Ndi di dolok adui silang ni Tuhanki, sap mudar, sap tijur do i.
Jesus mate di si, asa malum dibaen, sude angka gondok roha i.
Reff : Dibaen i, tung holong rohangki, mida silang di golgota i.
         Hupasolhot diringku tu si. Dompak surgo pardalananki.

2.            Dileai jolma i silang ni Tuhanki, hape, haluaon do i.  
Nang godang dosangki alai sesa do i, dibaen mudar na durus di si.
                Reff : Dibaen i, tung holong ………………….

10. Pembacaan : (Mrk. 15:25-26, Yoh. 19:25-27)

Hari menunjukkan jam sembilan ketika Ia disalibkan. Dan alasan mengapa Ia dihukum disebut pada tulisan yang terpasang di situ: “Raja orang Yahudi”.

Dan dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya, Maria, isteri Klopas dan maria Magdalena. Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya disampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: “Ibu, inilah, anakmu!” Kemudian katanya kepada murid-Nya: “Inilah ibumu!’ Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya.

11. Bernyanyi KJ. No. 172:1+4         “Lihat Bunda Yang Berduka”
12. Pembacaan: (Mat. 27:45-47, Yoh. 19:28-30, Luk.23:46)

Mulai jam dua belas kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga. Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: “Eli, Eli, lama sabakhtani?” Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” Mendengar itu, beberapa orang yang berdiri di situ berkata: “Ia memanggil Elia.”

Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia – supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci – “Aku haus!” Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus.

Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: “Sudah selesai.” Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku!” dan sesudah berkata demikian, Ia menyerahkan nyawanya.

(Berdoa dalam hati masing-masing. Lonceng berbunyi sebanyak 7 kali.)

13. Bernyanyi BE. No. 508:1-2      “Sai Patogu”
1.            Sai patogu rohangki, ale Jesus Tuhanki.
Golom dohot tanganMi, au dipardalananki.
Molo loja au dison, pargogoi au tongtong.
Dok tu au: “Hutogu pe ho tu surgo i muse.”

                                    2.   Mian ma di lambungki, molo ro ujian i.
                                          Unang loas ganggu au, sian sinondangMu dao.
                                          Molo maol dalan i, jala ponjot rohangki.
                                          Dok tu au: “Hutogu pe ho tu surgo i muse.”

14. Pembacaan: (Mat. 15:51-52;54-55, Luk. 23:48)

Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah, dan kuburan-kuburan terbuka dan banyak orang kudus yang telah meninggal bangkit.
Kepala pasukan dan prajurit-prajurit yang menjaga Yesus menjadi sangat takut ketika mereka melihat gempa bumi dan apa yang telah terjadi, lalu berkata: “Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah.” Dan ada di situ banyak perempuan  yang  melihat  dari  jauh, yaitu  perempuan-perempuan yang meng-
ikuti Yesus dari galilea untuk melayani Dia. Dan sesudah seluruh orang banyak, yang datang berkerumun di situ, melihat apa yang terjadi itu, pulanglah mereka sambil memukul-mukul diri.

15. Bernyanyi KJ. No. 35:1          “Tercurah Darah Tuhanku”
16. Pembacaan: (Yoh. 19:31-37)

Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib – sebab Sabat itu adalah hari yang besar – maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya di turunkan. Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus; tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya, tetapi seorang di antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air. Dan orang yang melihat hal itu sendiri yang memberikan kesaksian ini dan kesaksiannya benar, dan ia tahu, bahwa ia mengatakan kebenaran, supaya kamu juga percaya. Sebab hal itu terjadi, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci: “Tidak ada tulang-Nya yang akan dipatahkan.”

17. Bernyanyi KJ. No. 170:3      “Kepala Yang Berdarah”
18. Pembacaan: (Mat. 27:57-59a, Yoh. 19:38-42, Luk. 23:55, Mrk. 15:46c)

Menjelang malam datanglah seorang kaya, orang Arimatea, yang bernama Yusuf dan yang telah menjadi murid Yesus juga. Ia pergi menghadap Pilatus dan meminta mayat Yesus. Pilatus memerintahkan untuk meyerahkannya kepadanya. Dan Yusuf pun mengambil mayat itu. Juga Nikodemus datang ke situ. Dialah yang mula-mula datang waktu malam kepada Yesus. Ia membawa campuran minyak mur dengan minyak gaharu, kira-kira lima puluh kati beratnya. Mereka mengambil mayat Yesus, mengapaninya dengan kain lenan dan membubuhinya dengan rempah-rempah menurut adat orang Yahudi bila menguburkan mayat. Dekat tempat di mana Yesus disalibkan ada suatu taman dan dalam taman itu ada suatu kubur baru yang di dalamnya belum pernah dimakamkan seseorang. Karena hari itu hari persiapan orang Yahudi, sedang kubur itu tak jauh letaknya, maka mereka meletakkan mayat Yesus ke situ.
     
Dan perempuan-perempuan yang datang bersama-sama dengan Yesus dari Galilea, ikut serta dan mereka melihat kubur itu dan bagaimana mayat-Nya dibaringkan. Kemudian digulingkanlah sebuah batu ke pintu kubur itu.

19.  Bernyanyi BE. No. 81:1+6       “Aha Ma Endehononku”
1.            Jesus mual ni ngolungku, Sipangolu tondingki.
Ai dibunu Ho musungku, i ma hamatean i.
Ho manaoni hamagoan, patupahon hangoluan.
Ala ni hupuji Ho, tung marribu hali do.
           
                        6.   Sai pinuji ma GoarMu ala ni na bernit i.
                              Dohot ala ni mudarMu Jesus, na nilehonMi.
                              Lao pasaehon dosanami, asa unang mago hami.
                              Ho hupuji ala ni, salelenglelengna i.

20. Pembacaan: (Mat.27:62-66)

Keesokan harinya, yaitu sesudah hari persiapan, datanglah imam-imam kepala dan orang-orang Farisi bersama-sama menghadap Pilatus, dan mereka berkata: “Tuan, kami ingat, bahwa si penyesat itu sewaktu hidup-Nya berkata: Sesudah tiga hari Aku akan bangkit. Karena itu perintahkanlah untuk menjaga kubur itu sampai hari yang ketiga; jika tidak murid-murid-Nya mungkin datang untuk mencuri Dia, lalu mengatakan kepada rakyat: Ia telah bangkit dari antara orang mati, sehingga penyesatan yang terakhir akan lebih buruk akibatnya dari pada yang pertama.” Kata Pilatus kepada mereka: “Ini penjaga-penjaga bagimu, pergi dan jagalah kubur itu sebaik-baiknya” Maka pergilah mereka dan dengan bantuan penjaga-penjaga itu mereka memeterai kubur itu dan menjaganya.

21. Bernyanyi KJ. No. 41:1+4          “Terbukalah Sorga”
22. Khotbah.
23. Bernyanyi BE. No. 539:1+3      “Sai Hutagam Do Tuhanku”
1.            Sai hutagam do Tuhanku, sai masihol rohangki.
Di haroro ni Tuhanku, songon na nidokNa i.
                                Reff :      Sai mardongan olop-olop, huriaM managam Ho
                                                Maranata, ro, o, Tuhan. Amen sai tibu ma ro.

23.         Sai rade ale tondingku, tagam panjouonNa i.
Sai tu langitan manomu, ho di Jesus, Tuhanmi.
                                Reff :  Sai mardongan olop-olop,………………

24. Doa Bapa Kami.                                                                                      (jemaat berdiri)
25. Berkat – Amin… Amin… Amin.

Acara Malam Passion III

Acara Malam Passion (Bagian 3)


HARI KETIGA

I.   Persiapan Ibadah.
     (Saat Teduh yang dipimpin oleh Liturgis)    

II. Ibadah.

01.  Bernyanyi KJ  No.  312a:1                            “Anak Domba Allah”                                          
02.  Votum – Introitus – Doa

Di dalam nama Allah Bapa, dan nama Anak-Nya Tuhan Yesus Kristus, dan di dalam nama Roh Kudus yang menciptakan langit, bumi serta segala isinya.     Amin.

Ia yang tidak bersalah harus menanggung luka.. Ia diseret ke tempat pembantaian, dimaki, dihina, diludahi, dipukul, ditendang tanpa sedikit pun perlawanan.. Ia rela menanggung segala derita demi cinta kasihnya kepada kita yang berdosa.

Marilah kita berdoa ………….
                   
03.  Bernyanyi KJ  No.  33:5-63                         “SuaraMu Kudengar”       
04.  Pembacaan. (Yoh. 18:28-31;33-38b, Luk. 23:2)

Maka mereka membawa Yesus dari Kayafas ke gedung pengadilan. Ketika itu hari masih pagi. Mereka sendiri tidak masuk ke gedung pengadilan itu, supaya jangan menajiskan diri, sebab mereka hendak makan Paskah. Sebab itu Pilatus keluar mendapatkan mereka dan berkata: “Apakah tuduhan kamu terhadap orang ini?” Jawab mereka kepadanya: “Jikalau Ia bukan seorang penjahat, kami tidak menyerahkan-Nya kepadamu!” Kata Pilatus kepada mereka: “Ambillah Dia dan hakimilah Dia menurut hukum Tauratmu.” Kata orang-orang Yahudi itu: “Kami tidak diperbolehkan membunuh seseorang.” Dan mereka mulai menuduh Dia, katanya: “Telah kedapatan oleh kami, bahwa orang ini menyesatkan bangsa kami, dan melarang membayar pajak pada Kaisar, dan tentang diri-Nya Ia mengatakan, bahwa Ia adalah Kristus, yaitu Raja.”
            
Maka kembalilah Pilatus ke dalam gedung pengadilan, lalu memanggil Yesus dan bertanya kepada-Nya: “Engkau inikah raja orang Yahudi?” Jawab Yesus: “Apakah engkau mengatakan hal itu dari hatimu sendiri, atau adakah orang lain yang mengatakannya kepadamu tentang Aku?” Kata Pilatus: “Apakah aku seorang Yahudi? Bangsamu sendiri dan imam-imam kepala yang telah menyerahkan Engkau kepadaku; apakah yang telah Engkau perbuat?” Jawab Yesus: “Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini; jika kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku telah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi, akan tetapi kerajaan-Ku bukan dari sini.” Maka kata Pilatus kepada-Nya: “Jadi Engkau adalah Raja?” Jawab Yesus: “Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah aku lahir dan untuk itulah aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari
kebenaran mendengarkan suara-Ku.”Kata Pilatus kepada-Nya: “Apakah kebenaran itu?” Sesudah berkata demikian, keluarlah Pilatus lagi mendapatkan orang-orang Yahudi dan berkata kepada mereka: “Aku tidak mendapati kesalahan apa pun pada-Nya.”

05.  Bernyanyi KJ  No.  368:2                            “Pada Kaki SalibMu”                     
06.  Pembacaan. (Luk. 23:5-12)

Tetapi mereka makin kuat mendesak, katanya: “ia menghasut rakyat dengan ajaran-Nya di seluruh Yudea, Ia mulai di Galilea dan sudah sampai ke sini.” Ketika Pilatus menndengar hal itu ia bertanya, apakah orang itu seorang Galilea. Dan ketika ia tahu, bahwa Yesus seorang dari wilayah Herodes, ia mengirim Dia menghadap Herodes, yang pada waktu itu juga ada di Yerusalem.  

Ketika Herodes melihat Yesus, ia sangat girang. Sebab sudah lama ia ingin melihat-Nya, karena ia sering mendengar tentang Dia, lagipula ia mengharapkan melihat bagaimana Yesus mengadakan suatu tanda. Ia mengajukan banyak pertanyaan kepada Yesus, tetapi Yesus tidak memberi jawaban apapun. Sementara itu imam-imam kepala dan ahli Taurat maju ke depan dan melontarkan tuduhan-tuduhan yang berat terhadap Dia. Maka mulailah Herodes dan pasukannya menista dan mengolok-olok Dia, ia mengenakan jubah kebesaran kepada-Nya lalu mengirim Ia kembali kepada Pilatus. Dan pada hari itu juga bersahabatlah Herodes dan Pilatus; sebelum itu mereka bermusuhan.

07.  Bernyanyi KJ  No.  160:2                         “Sang Anak Domba Yang Kudus”     
08.  Pembacaan. (Mrk. 15:6-14)

Telah menjadi kebiasaan untuk membebaskan satu orang hukuman pada tiap-tiap hari raya itu menurut permintaan orang banyak. Dan pada waktu itu adalah seorang bernama Barabas sedang dipenjarakan bersama beberapa orang pemberontak lainnya. Mereka telah melakukan pembunuhan dalam pemberontakan. Maka datanglah orang banyak dan meminta supaya sekarang kebiasaan itu diikuti juga. Pilatus menjawab mereka dan bertanya: “Apakah kamu menghendaki supaya kubebaskan raja orang Yahudi ini?” Ia memang mengetahui, bahwa imam-imam kepala telah menyerahkan Yesus karena dengki.

Tetapi imam-imam kepala menghasut orang banyak untuk meminta supaya Barabaslah yang dibebaskan bagi mereka. Pilatus sekali lagi menjawab dan bertanya kepada mereka: “Jika begitu, apakah yang harus kuperbuat dengan orang yang kamu sebut raja orang Yahudi ini?” Lalu Pilatus berkata kepada mereka: “Tetapi kejahatan apakah yang telah dilakukan-Nya?” Namun mereka makin keras berteriak: “Salibkan Dia!”

09.  Bernyanyi KJ  No.  161:2                           “Segala Kemuliaan”
10.  Pembacaan. (Yoh. 19:1-15) 

Lalu Pilatus mengambil Yesus dan menyuruh orang menyesah Dia. Prajurit-prajurit manganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya. Mereka memakaikan Dia jubah ungu. Dan sambil maju ke depan mereka berkata: “Salam, hai raja orang Yahudi!” Lalu mereka menampar wajah-Nya. Pilatus keluar lagi dan berkata kepada mereka: “Lihatlah, aku membawa Dia ke luar kepada kamu, supaya kamu tahu, bahwa aku tidak mendapati kesalahan apa pun pada-Nya.” Lalu Yesus ke luar, bermahkota duri dan berjubah ungu. Maka kata Pilatus kepada mereka: “Lihatlah manusia itu!” Ketika imam-imam kepala dan penjaga-penjaga itu melihat Dia, berteriaklah mereka: “Salibkan Dia, Salibkan Dia!” Kata Pilatus kepada mereka: “Ambil Dia dan salibkan Dia; sebab aku tidak mendapati kesalahan apa pun pada-Nya.” Jawab orang-orang Yahudi itu kepadanya: “Kami mempunyai hukum dan menurut hukum itu Ia harus mati, sebab Ia menganggap diri-Nya sebagai Anak Allah.” Ketika Pilatus mendengar perkataan itu bertambah takutlah ia, lalu ia masuk pula ke dalam gedung pengadilan dan berkata kepada Yesus: “Darimanakah asalmu?” Tetapi Yesus tidak memberi jawab kepadanya. Maka kata Pilatus kepada-Nya: “Tidakkah Engkau mau bicara dengan aku? Tidakkah Engkau tahu, bahwa aku berkuasa untuk membebaskan Engkau, dan berkuasa juga untuk menyalibkan Engkau?” Yesus menjawab: “Engkau tidak mempunyai kuasa apa pun terhadap aku, jikalau kuasa itu tidak diberikan kepadamu dari atas. Sebab itu: dia, yang menyerahkan Aku kepadamu lebih besar dosanya.” Sejak itu Pilatus berusaha untuk membebaskan Dia,

Tetapi orang-orang Yahudi berteriak: “Jikalau engkau membebaskan Dia, engkau bukanlah sahabat Kaisar. Setiap orang yang menganggap dirinya sebagai raja, ia melawan Kaisar.” Ketika Pilatus mendengar perkataan itu, ia menyuruh membawa Yesus ke luar dan ia duduk di kursi pengadilan, di tempat yang bernama litostrotos, dalam bahasa Ibrani Gabata. Hari itu ialah hari persiapan Paskah, kirra-kira jam dua belas. Kata Pilatus kepada orang-orang Yahudi itu: “Inilah rajamu!” Maka berteriaklah mereka: “Enyahkan Dia! Enyahkan Dia! Salibkan Dia!” Kata Pilatus kepada mereka: “Haruskah aku menyalibkan rajamu?” Jawab imam-imam kepala: “Kami tidak mempunyai raja selain dari pada Kaisar!”
                
11.  Bernyanyi KJ  No.  368:1                               “Pada Kaki SalibMu”     
12.  Pembacaan. (Mat. 27:24-26)

Ketika Pilatus melihat bahwa segala usaha akan sia-sia, malah sudah mulai timbul kekacauan, ia mengambil air dan membasuh tangannya di hadapan orang banyak dan berkata: “Aku tidak bersalah terhadap darah orang ini; itu urusan kamu sendiri!” Dan seluruh rakyat itu menjawab: “Biarlah darah-Nya ditanggungkan atas kami dan atas anak-anak kami!” Lalu ia membebaskan Barabas bagi mereka, tetapi Yesus disesahnya lalu diserahkannya untuk disalibkan.

13.  Doa Syafaat.
14.  Bernyanyi KJ  No.  368:2                     “Pada Kaki SalibMu”
          15.  Khotbah
16.  Bernyanyi KJ  No.  183:1                     “Menjulang Nyata Atas Bukit Kala”
17.  Ayat Persembahan : Mazmur 51:19
18.  Doa Persembahan - Doa Bapa Kami
19.  Berkat


 

Acara Malam Passion II

Acara Malam Passion (Bagian 2)


HARI KEDUA

I.   Persiapan Ibadah.
       (Saat Teduh yang dipimpin oleh Liturgis) 

II. Ibadah.

01.  Bernyanyi KJ  No.  364:1+3                      “Berserah Kepada Yesus”                                      
02.  Votum – Introitus – Doa

Di dalam nama Allah Bapa, dan nama Anak-Nya Tuhan Yesus Kristus, dan di dalam nama Roh Kudus yang menciptakan langit, bumi serta segala isinya.     Amin.

Ia bergumul dengan maut yang semakin mendekat, mencoba memohon pada Sang Bapa agar boleh dilepaskan… Namun Tuhan Yesus memenangi pertarunganan itu, dalam doa-Nya Ia beroleh ketegaran untuk menghadapi kematian, saat Ia berkata: “Kehandak-Mulah yang jadi!”

Marilah kita berdoa ………….
                   
03.  Bernyanyi KJ  No.  460:1                         “Jika Jiwaku Berdoa”         
04.  Pembacaan. (Mat. 26:36-41)

Maka sampailah Yesus bersama-sama murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani. Lalu Ia berkata kepada murid-murid-Nya: “Duduklah di sini, sementara Aku pergi ke sana untuk berdoa.” Dan Ia membawa Petrus dan kedua anak Zebedeus serta-Nya. Maka mulailah Ia merasa sedih dan gentar, lalu kata-Nya kepada mereka: “Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku.” Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: “Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalau dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.” Setelah itu Ia kembali kepada murid-murid-Nya itu dan mendapati mereka sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: “Tidakkah kamu sanggup bejaga-jaga satu jam dengan Aku? Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah.”

05.  Bernyanyi KJ  No.  369a:1                       “Ya Yesus, ‘Ku Berjanji”      
06.  Pembacaan. (Mat. 26:42-46)

Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: “Ya Bapa-Ku, jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!” Dan ketika Ia kembali pula, Ia mendapati mereka sedang tidur, sebab mata mereka sudah berat.  Ia membiarkan mereka di situ lalu pergi dan berdoa  untuk  ketiga kalinya dan
mengucapkan doa yang itu juga. Sesudah itu Ia datang kepada murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: “Tidurlah sekarang dan istirahatlah. Lihat, saatnya sudah tiba, bahwa Anak Manusia diserahkan ke tangan orang-orang berdosa. Bangunlah, marilah kita pergi. Dia yang menyerahkan aku sudah dekat.”

07.  Bernyanyi KJ  No.  457:1                            “Ya Tuhan Tiap Jam”       
08.  Pembacaan. (Yoh. 18:1-9, Mrk. 14:44-45, Luk. 22:48, Mat. 26:50b)

Setelah Yesus mengatakan semuanya itu keluarlah Ia dari situ bersama-sama dengan murid-murid-Nya dan mereka pergi ke seberang sungai Kidron. Di situ ada suatu taman dan Ia masuk ke taman itu bersama-sama dengan murid-murid-Nya. Yudas, yang mengkhianati Yesus, tahu juga tempat itu, karena Yesus sering berkumpul di situ dengan murid-murid-Nya. Maka datanglah Yudas juga ke situ dengan sepasukan prajurit dan penjaga-penjaga Bait Allah yang disuruh oleh imam-imam kepala dan orang-orang Farisi lengkap dengan lentera, suluh dan senjata.
Maka Yesus, yang tahu semua yang akan menimpa diri-Nya, maju ke depan dan berkata kepada mereka: “Siapakah yang kamu cari?” Jawab mereka: “Yesus dari Nazaret.” Kata-Nya kepada mereka: “Akulah Dia.” Yudas yang mengkhianati Dia berdiri juga di situ bersama-sama mereka. Ketika Ia berkata kepada mereka: “Akulah Dia,” mundurlah mereka dan jatuh ke tanah. Lalu Yesus bertanya lagi: “Siapakah yang kamu cari?” Kata mereka: “Yesus dari Nazaret.” Jawab Yesus: “Telah Kukatakan kepadamu, Akulah Dia. Jika Aku yang kamu cari, biarkanlah mereka ini pergi.” Demikianlah hendaknya supaya genaplah firman yang telah dikatakan-Nya: “Dari mereka yang Engkau serahkan kepada-Ku, tidak seorang pun yang Kubiarkan binasa.”

Orang yang menyerahkan Dia telah memberitahukan tanda ini kepada mereka: “Orang yang akan kucium, itulah Dia, tangkaplah Dia, bawalah Dia dengan selamat.” Dan ketika ia sampai di situ ia segera maju mendapatkan Yesus dan berkata: “Rabi,” lalu mencium Dia. Maka kata Yesus kepadanya: “Hai Yudas, engkau menyerahkan Anak Manusia dengan ciuman?” Maka majulah mereka memegang tangan Yesus dan menangkap-Nya.

09.  Bernyanyi KJ  No.  453:1                       “Yesus Kawan Yang sejati”    
10.  Pembacaan. (Mat. 26:51-56, Luk. 22:51b)

Tetapi seorang dari mereka yang menyertai Yesus mengulurkan tangannya, menghunus pedangnya dan menetakkannya kepada hamba Imam Besar sehingga putus telinganya. Maka kata Yesus kepadanya: “Masukkan pedang itu kembali ke dalam sarungnya, sebab barangsiapa menggunakan pedang, akan binasa oleh pedang. Atau kau sangka, Aku tidak dapat berseru kepada Bapa-Ku supaya Ia segera mengirim lebih dari dua belas pasukan malaikat membantu Aku? Jika begitu bagaimanakah akan digenapi yang tertulis dalam Kitab Suci, yang mengatakan, bahwa harus terjadi demikian?” Lalu Ia menjamah telinga orang itu dan menyembuhkannya. Pada saat itu Yesus berkata kepada orang banyak: “Sangkamu Aku ini penyamun, maka kamu datang lengkap dengan pedang
dan pentung untuk menangkap Aku? Padahal tiap-tiap hari Aku duduk mengajar di Bait Allah, dan kamu tidak menangkap Aku. Akan tetapi semua ini terjadi supaya genap yang ada tertulis dalam kitab nabi-nabi.” Lalu semua murid itu meninggalkan Dia dan melarikan diri.

11.  Bernyanyi KJ  No.  160:5                       “Sang Anak Domba Yang Kudus”         
12.  Pembacaan. (Yoh. 18:12-15; 19-23)

Maka pasukan prajurit serta perwiranya dan penjaga-penjaga yang disuruh orang Yahudi itu menangkap Yesus dan membelenggu Dia. Lalu mereka membawa-Nya mula-mula kepada Hanas, karena Hanas adalah mertua Kayafas, yang tahun itu menjadi Imam Besar; dan Kayafaslah yang telah menasihatkan orang-rang Yahudi: “Adalah lebih berguna jika satu orang mati untuk seluruh bangsa.”

Simon Petrus dan seorang murid lain mengikuti Yesus. Murid itu mengenal Imam Besar dan ia masuk bersama-sama dengan Yesus ke halaman istana Imam Besar. Maka mulailah Imam Besar menanyai Yesus tentang murid-murid-Nya dan tentang ajaran-Nya. Jawab Yesus kepadanya: “Aku berbicara terus terang kepada dunia: Aku selalu mengajar di rumah-rumah ibadat dan di Bait Allah tempat semua orang Yahudi berkumpul; Aku tidak pernah bicara sembunyi-sembunyi. Mengapakah engkau menanyai Aku? Tanyailah mereka, yang telah mendengar apa yang Kukatakan kepada mereka; sungguh, mereka tahu apa yang telah Kukatakan.”

Ketika Ia mengatakan hal itu, seorang penjaga yang berdiri di situ, menampar muka-Nya sambil berkata: “begitukah jawabanMu kepada Imam Besar?” Jawab Yesus kepadanya: “Jikalau kata-Ku itu salah, tunjukkan salahnya, tetapi jikalau kata-Ku itu benar, mengapakah engkau menampar Aku?” 

13.  Bernyanyi KJ  No.  375:1+3                      “Saya Mau Ikut Yesus”      
 14.  Pembacaan. (Yoh. 18:24, Mat. 26:57b-63a)

 Maka Hanas mengirim Dia dalam keadaan terbelenggu kepada Kayafas Imam Besar itu. Di situ telah berkumpul ahli-ahli Taurat dan tua-tua. Dan Petrus mengikuti Dia dari jauh sampai ke halaman Iman Besar, dan setelah masuk ke dalam, ia duduk di antara pengawal-pengawal untuk melihat akhir dari perkara itu.
 Imam-imam kepala, malah seluruh Mahkamah Agama mencari kesaksian palsu terhadap Yesus, supaya Ia dapat dihukum mati. Tetapi mereka tidak memperolehnya walaupun tampil banyak saksi dusta. Tetapi akhirnya tampillah dua orang, yang mengatakan: “Orang ini berkata: Aku dapat merubuhkan Bait Allah dan membangunnya kembali dalam tiga hari.” Lalu Imam Besar itu berdiri dan berkat kepada-Nya: “Tidakkah Engkau memberi jawab atas tuduhan-tuduhan saksi-saksi ini terhadap Engkau?” Tetapi Yesus tetap diam.
  
15.  Bernyanyi KJ  No.  160: 4                      “Sang Anak Domba Yang Kudus”           
16.  Pembacaan. (Mat. 26:63b-68)

 Lalu kata Imam Besar itu kepada-Nya: “Demi Allah yang hidup, katakanlah kepada kami, apakah Engkau Mesias, Anak Allah atau tidak.” Jawab Yesus: “Engkau telah mengatakannya. Akan tetapi, aku berkata kepadamu, mulai sekarang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di atas awan-awan di langit.” Maka Imam Besar itu mengoyakkan pakaiannya dan berkata: “Ia menghujat Allah. Untuk apa kita perlu saksi lagi? Sekarang telah kamu dengar hujatnya. Bagaimana pendapat kamu?” Mereka menjawab dan berkata: “Ia harus dihukum mati!” Lalu mereka meludahi wajah Yesus, meninju-Nya; orang-orang lain memukul Dia, dan berkata: “Cobalah katakan kepada kami, hai Mesias, siapakah yang memukuli Engkau?”

17.  Bernyanyi KJ  No.  400:1                                 “Kudaki Jalan Mulia”   
18.  Pembacaan. (Mrk. 14:66-72)

Pada waktu itu Petrus masih ada di bawah, di halaman. Lalu datanglah seorang hamba perempuan Imam Besar, dan ketika perempuan itu melihat Petrus sedang berdiang, ia menatap wajahnya dan berkata: “Engkau juga selalu bersama-sama dengan Yesus, orang Nazaret itu.” Tetapi ia menyangkalnya dan berkata: “Aku tidak tahu dan tidak mengerti apa yang engkau maksud.” Lalu ia pergi ke serambi muka. dan berkokoklah ayam. Ketika hamba perempuan itu melihat Petrus lagi, berkatalah ia pula kepada orang-orang yang ada di situ: “Orang ini adalah salah seorang dari mereka.” Tetapi Petrus menyangkalnya pula. Tidak lama kemudian orang-orang yang ada di situ berkata juga kepada Petrus: “Engkau ini pasti salah seorang dari mereka, apalagi engkau seorang Galilea!” Maka mulailah Petrus mengutuk dan bersumpah: “Aku tidak kenal orang yang kamu sebut-sebut ini!” Dan pada saat itu berkokoklah ayam untuk kedua kalinya. Maka teringatlah Petrus, bahwa Yesus telah berkata kepadanya: “Sebelum ayam berkokok dua kali, engkau telah menyangkal Aku tiga kali.” Lalu menangislah ia tersedu-sedu.

19.  Bernyanyi KJ  No.  446:1                                         “Setialah”          
20.  Pembacaan. (Mat. 27:3-8)

                 Pada waktu Yudas, yang menyerahkan Dia, melihat, bahwa Yesus telah dijatuhi hukuman mati, meyesallah ia. Lalu ia mengembalikan uang yang tiga puluh perak itu kepada imam-imam kepala dan tua-tua, dan berkata: “Aku telah berdosa karena menyerahkan darah orang yang tidak bersalah.” Tetapi jawab mereka: “Apa urusan kami dengan itu? Itu urusanmu sendiri!” Maka ia pun melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci, lalu pergi dari situ dan menggantung diri. Imam-imam kepala mengambil uang itu dan berkata: “Tidak diperbolehkan memasukkan uang ini ke dalam peti persembahan, sebab ini uang darah.” Sesudah berunding mereka membeli dengan uang itu tanah yang

disebut Tanah Tukang Periuk untuk dijadikan tempat pekuburan orang asing. Itulah sebabnya sampai hari ini tanah itu disebut Tanah Darah.

21.  Doa Syafaat.
22.  Bernyanyi KJ  No.  57:1-2                          “Yesus, Lihat UmatMu”  
23.  Khotbah
24.  Bernyanyi KJ  No. 400:2                              “Kudaki Jalan Mulia”
25.  Ayat Persembahan : Hosea 14:3
26.  Doa Persembahan - Doa Bapa Kami
27.  Berkat