Duta Christo berasai dari paduan dua kata yang berasal dari bahasa yang berbeda yang artinya adalah Utusan Kristus. nama ini saya pilih selain karena ini adalah nama Ananda yang Terkasih juga akan selalu mengingatkan kita di dalam peran kita sebagai orang-orang percaya di dunia ini. kita adalah Utusan Kristus. Utusan untuk menghadirkan kerajaanNya, memberitakan damai bagi dunia dan kemuliaan di tempat yang maha tinggi.
Kamis, 27 Maret 2014
Acara Jumat Agung (Peringatan Detik-detik Kematian Tuhan Yesus) - ULAON NA HOHOM
Acara Peringatan
Detik-Detik Kematian Tuhan Yesus (Marulaon Na Hohom)
Acara Malam Passion III
Acara Malam Passion
(Bagian 3)
HARI KETIGA
I. Persiapan Ibadah.
(Saat Teduh yang
dipimpin oleh Liturgis)
II. Ibadah.
01.
Bernyanyi KJ No.
312a:1
“Anak Domba Allah”
02. Votum – Introitus – Doa
Di dalam nama Allah
Bapa, dan nama Anak-Nya Tuhan Yesus Kristus, dan di dalam nama Roh Kudus yang
menciptakan langit, bumi serta segala isinya. Amin.
Ia yang tidak bersalah
harus menanggung luka.. Ia diseret ke tempat pembantaian, dimaki, dihina,
diludahi, dipukul, ditendang tanpa sedikit pun perlawanan.. Ia rela menanggung segala derita demi cinta kasihnya kepada kita yang
berdosa.
Marilah
kita berdoa ………….
03. Bernyanyi KJ No.
33:5-63
“SuaraMu Kudengar”
Maka
mereka membawa Yesus dari Kayafas ke gedung pengadilan. Ketika itu hari masih
pagi. Mereka sendiri tidak masuk ke gedung pengadilan itu, supaya jangan
menajiskan diri, sebab mereka hendak makan Paskah. Sebab itu Pilatus keluar
mendapatkan mereka dan berkata: “Apakah tuduhan kamu terhadap orang ini?” Jawab
mereka kepadanya: “Jikalau Ia bukan seorang penjahat, kami tidak
menyerahkan-Nya kepadamu!” Kata Pilatus kepada mereka: “Ambillah Dia dan
hakimilah Dia menurut hukum Tauratmu.” Kata orang-orang Yahudi itu: “Kami tidak
diperbolehkan membunuh seseorang.” Dan mereka mulai menuduh Dia, katanya:
“Telah kedapatan oleh kami, bahwa orang ini menyesatkan bangsa kami, dan
melarang membayar pajak pada Kaisar, dan tentang diri-Nya Ia mengatakan, bahwa
Ia adalah Kristus, yaitu Raja.”
Maka
kembalilah Pilatus ke dalam gedung pengadilan, lalu memanggil Yesus dan
bertanya kepada-Nya: “Engkau inikah raja orang Yahudi?” Jawab Yesus: “Apakah
engkau mengatakan hal itu dari hatimu sendiri, atau adakah orang lain yang
mengatakannya kepadamu tentang Aku?” Kata Pilatus: “Apakah aku seorang Yahudi?
Bangsamu sendiri dan imam-imam kepala yang telah menyerahkan Engkau kepadaku;
apakah yang telah Engkau perbuat?” Jawab Yesus: “Kerajaan-Ku bukan dari dunia
ini; jika kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku telah melawan,
supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi, akan tetapi kerajaan-Ku bukan
dari sini.” Maka kata Pilatus kepada-Nya: “Jadi Engkau adalah Raja?” Jawab
Yesus: “Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah aku lahir dan
untuk itulah aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian
tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari
kebenaran
mendengarkan suara-Ku.”Kata Pilatus kepada-Nya: “Apakah kebenaran itu?” Sesudah
berkata demikian, keluarlah Pilatus lagi mendapatkan orang-orang Yahudi dan
berkata kepada mereka: “Aku tidak mendapati kesalahan apa pun pada-Nya.”
05. Bernyanyi KJ No.
368:2
“Pada Kaki SalibMu”
06. Pembacaan.
(Luk. 23:5-12)
Tetapi
mereka makin kuat mendesak, katanya: “ia menghasut rakyat dengan ajaran-Nya di
seluruh Yudea, Ia mulai di Galilea dan sudah sampai ke sini.” Ketika Pilatus
menndengar hal itu ia bertanya, apakah orang itu seorang Galilea. Dan ketika ia
tahu, bahwa Yesus seorang dari wilayah Herodes, ia mengirim Dia menghadap
Herodes, yang pada waktu itu juga ada di Yerusalem.
Ketika
Herodes melihat Yesus, ia sangat girang. Sebab sudah lama ia ingin melihat-Nya,
karena ia sering mendengar tentang Dia, lagipula ia mengharapkan melihat
bagaimana Yesus mengadakan suatu tanda. Ia mengajukan banyak pertanyaan kepada
Yesus, tetapi Yesus tidak memberi jawaban apapun. Sementara
itu imam-imam kepala dan ahli Taurat maju ke depan dan melontarkan
tuduhan-tuduhan yang berat terhadap Dia. Maka mulailah Herodes dan pasukannya
menista dan mengolok-olok Dia, ia mengenakan jubah kebesaran kepada-Nya lalu
mengirim Ia kembali kepada Pilatus. Dan pada hari itu juga bersahabatlah
Herodes dan Pilatus; sebelum itu mereka bermusuhan.
07. Bernyanyi KJ No.
160:2
“Sang Anak Domba Yang Kudus”
08. Pembacaan.
(Mrk. 15:6-14)
Telah
menjadi kebiasaan untuk membebaskan satu orang hukuman pada tiap-tiap hari raya
itu menurut permintaan orang banyak. Dan pada waktu itu adalah seorang bernama
Barabas sedang dipenjarakan bersama beberapa orang pemberontak lainnya. Mereka
telah melakukan pembunuhan dalam pemberontakan. Maka datanglah orang banyak dan
meminta supaya sekarang kebiasaan itu diikuti juga. Pilatus menjawab mereka dan
bertanya: “Apakah kamu menghendaki supaya kubebaskan raja orang Yahudi ini?” Ia
memang mengetahui, bahwa imam-imam kepala telah menyerahkan Yesus karena
dengki.
Tetapi
imam-imam kepala menghasut orang banyak untuk meminta supaya Barabaslah yang
dibebaskan bagi mereka. Pilatus sekali lagi menjawab dan bertanya kepada
mereka: “Jika begitu, apakah yang harus kuperbuat dengan orang yang kamu sebut
raja orang Yahudi ini?” Lalu Pilatus berkata kepada mereka: “Tetapi kejahatan
apakah yang telah dilakukan-Nya?” Namun mereka makin keras berteriak: “Salibkan
Dia!”
09. Bernyanyi
KJ No. 161:2
“Segala Kemuliaan”
10. Pembacaan.
(Yoh. 19:1-15)
Lalu
Pilatus mengambil Yesus dan menyuruh orang menyesah Dia. Prajurit-prajurit
manganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya. Mereka
memakaikan Dia jubah ungu. Dan sambil maju ke depan mereka berkata: “Salam, hai
raja orang Yahudi!” Lalu mereka menampar wajah-Nya. Pilatus
keluar lagi dan berkata kepada mereka: “Lihatlah, aku membawa Dia ke luar
kepada kamu, supaya kamu tahu, bahwa aku tidak mendapati kesalahan apa pun
pada-Nya.” Lalu Yesus ke luar, bermahkota duri dan berjubah ungu. Maka kata Pilatus kepada mereka: “Lihatlah manusia itu!” Ketika
imam-imam kepala dan penjaga-penjaga itu melihat Dia, berteriaklah mereka:
“Salibkan Dia, Salibkan Dia!” Kata Pilatus kepada mereka: “Ambil Dia dan
salibkan Dia; sebab aku tidak mendapati kesalahan apa pun pada-Nya.” Jawab
orang-orang Yahudi itu kepadanya: “Kami mempunyai hukum dan menurut hukum itu
Ia harus mati, sebab Ia menganggap diri-Nya sebagai Anak Allah.” Ketika Pilatus
mendengar perkataan itu bertambah takutlah ia, lalu ia masuk pula ke dalam
gedung pengadilan dan berkata kepada Yesus: “Darimanakah asalmu?” Tetapi Yesus
tidak memberi jawab kepadanya. Maka kata Pilatus
kepada-Nya: “Tidakkah Engkau mau bicara dengan aku? Tidakkah Engkau tahu, bahwa
aku berkuasa untuk membebaskan Engkau, dan berkuasa juga untuk menyalibkan
Engkau?” Yesus menjawab: “Engkau tidak mempunyai kuasa apa pun terhadap aku,
jikalau kuasa itu tidak diberikan kepadamu dari atas. Sebab itu: dia, yang
menyerahkan Aku kepadamu lebih besar dosanya.” Sejak itu Pilatus
berusaha untuk membebaskan Dia,
Tetapi orang-orang
Yahudi berteriak: “Jikalau engkau membebaskan Dia, engkau bukanlah sahabat
Kaisar. Setiap orang yang menganggap dirinya sebagai raja, ia melawan Kaisar.”
Ketika Pilatus mendengar perkataan itu, ia menyuruh membawa Yesus ke luar dan
ia duduk di kursi pengadilan, di tempat yang bernama litostrotos, dalam bahasa
Ibrani Gabata. Hari itu
ialah hari persiapan Paskah, kirra-kira jam dua belas. Kata Pilatus kepada
orang-orang Yahudi itu: “Inilah rajamu!” Maka berteriaklah mereka: “Enyahkan
Dia! Enyahkan Dia! Salibkan Dia!” Kata Pilatus kepada mereka: “Haruskah aku
menyalibkan rajamu?” Jawab imam-imam kepala: “Kami tidak mempunyai raja selain
dari pada Kaisar!”
11. Bernyanyi KJ No.
368:1
“Pada Kaki SalibMu”
12. Pembacaan. (Mat.
27:24-26)
Ketika
Pilatus melihat bahwa segala usaha akan sia-sia, malah sudah mulai timbul
kekacauan, ia mengambil air dan membasuh tangannya di hadapan orang banyak dan
berkata: “Aku tidak bersalah terhadap darah orang ini; itu urusan kamu sendiri!”
Dan seluruh rakyat itu menjawab: “Biarlah darah-Nya ditanggungkan atas kami dan
atas anak-anak kami!” Lalu ia membebaskan Barabas bagi mereka, tetapi Yesus
disesahnya lalu diserahkannya untuk disalibkan.
13. Doa
Syafaat.
14.
Bernyanyi KJ No. 368:2 “Pada
Kaki SalibMu”
15.
Khotbah
16.
Bernyanyi KJ No. 183:1
“Menjulang Nyata Atas Bukit Kala”
17.
Ayat Persembahan : Mazmur 51:19
18.
Doa Persembahan - Doa Bapa Kami
19. Berkat
Acara Malam Passion II
Acara Malam Passion
(Bagian 2)
HARI KEDUA
I.
Persiapan Ibadah.
(Saat Teduh
yang dipimpin oleh Liturgis)
II. Ibadah.
01. Bernyanyi KJ No.
364:1+3
“Berserah
Kepada Yesus”
02. Votum –
Introitus – Doa
Di
dalam nama Allah Bapa, dan nama Anak-Nya Tuhan Yesus Kristus, dan di dalam nama
Roh Kudus yang menciptakan langit, bumi serta segala isinya.
Amin.
Ia
bergumul dengan maut yang semakin mendekat, mencoba memohon pada Sang Bapa agar
boleh dilepaskan… Namun Tuhan Yesus memenangi pertarunganan itu, dalam doa-Nya
Ia beroleh ketegaran untuk menghadapi kematian, saat Ia berkata:
“Kehandak-Mulah yang jadi!”
Marilah
kita berdoa ………….
03. Bernyanyi KJ No. 460:1
“Jika Jiwaku Berdoa”
04. Pembacaan. (Mat.
26:36-41)
Maka
sampailah Yesus bersama-sama murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama
Getsemani. Lalu Ia berkata kepada murid-murid-Nya: “Duduklah di sini, sementara
Aku pergi ke sana untuk berdoa.” Dan Ia membawa Petrus
dan kedua anak Zebedeus serta-Nya. Maka mulailah Ia merasa sedih dan gentar,
lalu kata-Nya kepada mereka: “Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya.
Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku.” Maka Ia maju sedikit, lalu
sujud dan berdoa, kata-Nya: “Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah
cawan ini lalau dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki,
melainkan seperti yang Engkau kehendaki.” Setelah itu Ia kembali kepada
murid-murid-Nya itu dan mendapati mereka sedang tidur. Dan Ia berkata kepada
Petrus: “Tidakkah kamu sanggup bejaga-jaga satu jam dengan Aku? Berjaga-jagalah
dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut,
tetapi daging lemah.”
05. Bernyanyi KJ No.
369a:1
“Ya Yesus, ‘Ku Berjanji”
06. Pembacaan.
(Mat. 26:42-46)
Lalu
Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: “Ya Bapa-Ku, jikalau cawan
ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!”
Dan ketika Ia kembali pula, Ia mendapati mereka sedang tidur, sebab mata mereka
sudah berat. Ia membiarkan mereka di situ lalu pergi dan berdoa
untuk ketiga kalinya dan
mengucapkan
doa yang itu juga. Sesudah itu Ia datang kepada murid-murid-Nya dan berkata
kepada mereka: “Tidurlah sekarang dan istirahatlah. Lihat, saatnya sudah tiba,
bahwa Anak Manusia diserahkan ke tangan orang-orang berdosa. Bangunlah, marilah
kita pergi. Dia yang menyerahkan aku sudah dekat.”
07. Bernyanyi KJ No.
457:1
“Ya Tuhan Tiap Jam”
08. Pembacaan. (Yoh.
18:1-9, Mrk. 14:44-45, Luk. 22:48, Mat. 26:50b)
Setelah
Yesus mengatakan semuanya itu keluarlah Ia dari situ bersama-sama dengan
murid-murid-Nya dan mereka pergi ke seberang sungai Kidron. Di situ ada suatu
taman dan Ia masuk ke taman itu bersama-sama dengan murid-murid-Nya. Yudas,
yang mengkhianati Yesus, tahu juga tempat itu, karena Yesus sering berkumpul di
situ dengan murid-murid-Nya. Maka datanglah Yudas juga ke situ dengan sepasukan
prajurit dan penjaga-penjaga Bait Allah yang disuruh oleh imam-imam kepala dan
orang-orang Farisi lengkap dengan lentera, suluh dan senjata.
Maka
Yesus, yang tahu semua yang akan menimpa diri-Nya, maju ke depan dan berkata
kepada mereka: “Siapakah yang kamu cari?” Jawab mereka: “Yesus dari Nazaret.”
Kata-Nya kepada mereka: “Akulah Dia.” Yudas yang mengkhianati Dia berdiri juga
di situ bersama-sama mereka. Ketika Ia berkata kepada mereka: “Akulah Dia,”
mundurlah mereka dan jatuh ke tanah. Lalu Yesus bertanya lagi: “Siapakah yang
kamu cari?” Kata mereka: “Yesus dari Nazaret.” Jawab Yesus: “Telah Kukatakan
kepadamu, Akulah Dia. Jika Aku yang kamu cari, biarkanlah mereka ini pergi.”
Demikianlah hendaknya supaya genaplah firman yang telah dikatakan-Nya: “Dari
mereka yang Engkau serahkan kepada-Ku, tidak seorang pun yang Kubiarkan
binasa.”
Orang
yang menyerahkan Dia telah memberitahukan tanda ini kepada mereka: “Orang yang
akan kucium, itulah Dia, tangkaplah Dia, bawalah Dia dengan selamat.” Dan
ketika ia sampai di situ ia segera maju mendapatkan Yesus dan berkata: “Rabi,”
lalu mencium Dia. Maka kata Yesus kepadanya: “Hai Yudas, engkau menyerahkan
Anak Manusia dengan ciuman?” Maka majulah mereka memegang tangan Yesus dan
menangkap-Nya.
09. Bernyanyi KJ No.
453:1
“Yesus Kawan Yang sejati”
10. Pembacaan.
(Mat. 26:51-56, Luk. 22:51b)
Tetapi
seorang dari mereka yang menyertai Yesus mengulurkan tangannya, menghunus
pedangnya dan menetakkannya kepada hamba Imam Besar sehingga putus telinganya.
Maka kata Yesus kepadanya: “Masukkan pedang itu kembali ke dalam sarungnya,
sebab barangsiapa menggunakan pedang, akan binasa oleh pedang. Atau kau sangka,
Aku tidak dapat berseru kepada Bapa-Ku supaya Ia segera mengirim lebih dari dua
belas pasukan malaikat membantu Aku? Jika begitu bagaimanakah akan digenapi yang
tertulis dalam Kitab Suci, yang mengatakan, bahwa harus terjadi demikian?” Lalu
Ia menjamah telinga orang itu dan menyembuhkannya. Pada saat itu Yesus berkata
kepada orang banyak: “Sangkamu Aku ini penyamun, maka kamu datang lengkap
dengan pedang
dan
pentung untuk menangkap Aku? Padahal tiap-tiap hari Aku duduk mengajar di Bait
Allah, dan kamu tidak menangkap Aku. Akan tetapi semua ini terjadi supaya genap
yang ada tertulis dalam kitab nabi-nabi.” Lalu semua murid itu meninggalkan Dia
dan melarikan diri.
11. Bernyanyi KJ No.
160:5
“Sang Anak Domba Yang
Kudus”
12. Pembacaan.
(Yoh. 18:12-15; 19-23)
Maka
pasukan prajurit serta perwiranya dan penjaga-penjaga yang disuruh orang Yahudi
itu menangkap Yesus dan membelenggu Dia. Lalu mereka membawa-Nya mula-mula
kepada Hanas, karena Hanas adalah mertua Kayafas, yang tahun itu menjadi Imam
Besar; dan Kayafaslah yang telah menasihatkan orang-rang Yahudi: “Adalah lebih
berguna jika satu orang mati untuk seluruh bangsa.”
Simon
Petrus dan seorang murid lain mengikuti Yesus. Murid itu mengenal Imam Besar
dan ia masuk bersama-sama dengan Yesus ke halaman istana Imam Besar. Maka
mulailah Imam Besar menanyai Yesus tentang murid-murid-Nya dan tentang
ajaran-Nya. Jawab Yesus kepadanya: “Aku berbicara terus terang kepada dunia:
Aku selalu mengajar di rumah-rumah ibadat dan di Bait Allah tempat semua orang
Yahudi berkumpul; Aku tidak pernah bicara sembunyi-sembunyi. Mengapakah engkau
menanyai Aku? Tanyailah mereka, yang telah mendengar apa yang Kukatakan kepada
mereka; sungguh, mereka tahu apa yang telah Kukatakan.”
Ketika
Ia mengatakan hal itu, seorang penjaga yang berdiri di situ, menampar muka-Nya
sambil berkata: “begitukah jawabanMu kepada Imam Besar?” Jawab Yesus kepadanya:
“Jikalau kata-Ku itu salah, tunjukkan salahnya, tetapi jikalau kata-Ku itu
benar, mengapakah engkau menampar Aku?”
13. Bernyanyi
KJ No.
375:1+3
“Saya Mau Ikut Yesus”
14. Pembacaan. (Yoh. 18:24, Mat. 26:57b-63a)
Maka Hanas
mengirim Dia dalam keadaan terbelenggu kepada Kayafas Imam Besar itu. Di situ telah berkumpul ahli-ahli Taurat dan tua-tua. Dan Petrus mengikuti
Dia dari jauh sampai ke halaman Iman Besar, dan setelah masuk ke dalam, ia
duduk di antara pengawal-pengawal untuk melihat akhir dari perkara itu.
Imam-imam
kepala, malah seluruh Mahkamah Agama mencari kesaksian palsu terhadap Yesus,
supaya Ia dapat dihukum mati. Tetapi mereka tidak memperolehnya walaupun tampil
banyak saksi dusta. Tetapi akhirnya tampillah dua orang, yang mengatakan:
“Orang ini berkata: Aku dapat merubuhkan Bait Allah dan membangunnya kembali
dalam tiga hari.” Lalu Imam Besar itu berdiri dan berkat kepada-Nya: “Tidakkah
Engkau memberi jawab atas tuduhan-tuduhan saksi-saksi ini terhadap Engkau?”
Tetapi Yesus tetap diam.
15. Bernyanyi KJ No. 160:
4
“Sang Anak Domba Yang Kudus”
16. Pembacaan.
(Mat. 26:63b-68)
Lalu
kata Imam Besar itu kepada-Nya: “Demi Allah yang hidup, katakanlah kepada kami,
apakah Engkau Mesias, Anak Allah atau tidak.” Jawab Yesus: “Engkau telah
mengatakannya. Akan tetapi, aku berkata kepadamu, mulai sekarang kamu akan
melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di atas
awan-awan di langit.” Maka Imam Besar itu mengoyakkan pakaiannya dan berkata:
“Ia menghujat Allah. Untuk apa kita perlu saksi lagi? Sekarang telah kamu
dengar hujatnya. Bagaimana pendapat kamu?” Mereka menjawab dan berkata: “Ia
harus dihukum mati!” Lalu mereka meludahi wajah Yesus, meninju-Nya; orang-orang
lain memukul Dia, dan berkata: “Cobalah katakan kepada kami, hai Mesias,
siapakah yang memukuli Engkau?”
17. Bernyanyi KJ No.
400:1
“Kudaki
Jalan Mulia”
18. Pembacaan. (Mrk. 14:66-72)
Pada waktu itu Petrus
masih ada di bawah, di halaman. Lalu datanglah seorang hamba perempuan Imam
Besar, dan ketika perempuan itu melihat Petrus sedang berdiang, ia menatap
wajahnya dan berkata: “Engkau juga selalu bersama-sama dengan Yesus, orang
Nazaret itu.” Tetapi ia menyangkalnya dan berkata: “Aku tidak tahu dan tidak
mengerti apa yang engkau maksud.” Lalu ia pergi ke serambi muka. dan
berkokoklah ayam. Ketika hamba perempuan itu melihat Petrus lagi, berkatalah ia
pula kepada orang-orang yang ada di situ: “Orang ini adalah salah seorang dari
mereka.” Tetapi Petrus menyangkalnya pula. Tidak lama kemudian orang-orang yang
ada di situ berkata juga kepada Petrus: “Engkau ini pasti salah seorang dari
mereka, apalagi engkau seorang Galilea!” Maka mulailah Petrus mengutuk dan
bersumpah: “Aku tidak kenal orang yang kamu sebut-sebut ini!” Dan pada saat itu
berkokoklah ayam untuk kedua kalinya. Maka teringatlah Petrus, bahwa Yesus
telah berkata kepadanya: “Sebelum ayam berkokok dua kali, engkau telah
menyangkal Aku tiga kali.” Lalu menangislah ia tersedu-sedu.
19.
Bernyanyi KJ No.
446:1
“Setialah”
20. Pembacaan. (Mat. 27:3-8)
Pada waktu Yudas, yang menyerahkan Dia, melihat, bahwa Yesus telah dijatuhi
hukuman mati, meyesallah ia. Lalu ia mengembalikan uang yang tiga puluh perak
itu kepada imam-imam kepala dan tua-tua, dan berkata: “Aku telah berdosa karena
menyerahkan darah orang yang tidak bersalah.” Tetapi jawab mereka: “Apa urusan
kami dengan itu? Itu urusanmu sendiri!” Maka ia pun melemparkan uang perak itu
ke dalam Bait Suci, lalu pergi dari situ dan menggantung diri. Imam-imam kepala
mengambil uang itu dan berkata: “Tidak diperbolehkan memasukkan uang ini ke
dalam peti persembahan, sebab ini uang darah.” Sesudah berunding mereka membeli
dengan uang itu tanah yang
disebut Tanah Tukang
Periuk untuk dijadikan tempat pekuburan orang asing. Itulah sebabnya sampai
hari ini tanah itu disebut Tanah Darah.
21. Doa Syafaat.
22. Bernyanyi KJ No.
57:1-2
“Yesus, Lihat UmatMu”
23. Khotbah
24. Bernyanyi KJ No.
400:2
“Kudaki
Jalan Mulia”
25. Ayat
Persembahan : Hosea 14:3
26. Doa
Persembahan - Doa Bapa Kami
27. Berkat
Langganan:
Postingan (Atom)