Jumat, 05 Oktober 2012

Bahan Sermon Parhalado : Ibrani 2 : 5 - 12


Bahan Sermon Parhalado HKBP Pekalongan Ressort Pekalongan
Jumat, 05 Oktober 2012, Nas : Ibrani 2 : 5 – 12
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

” SIAPAKAH MANUSIA ITU DIMATA TUHAN? ”

Pendahuluan
Ada orang yang pernah memberi kesaksian di dalam nas, katanya: “Apakah manusia sehingga engkau mengingatnya, anak-anak manusia sehingga engkau mengindahkannya? (Ibrani 2:6)

Pertanyaan ini tentu sangat menarik untuk kita renungkan......apakah manusia  (siapakah manusia) sehingga Engkau (Allah) mengingatnya?  

Penulis kitab Ibrani mengangkat pertanyaan ini, untuk memberikan ”ketenangan” ,  penghiburan serta penguatan kepada jemaat-jemaat Kristen Yahudi yang pada saat itu sedang menghadapi berbagai pergumulan serta mengalami penganiayaan dan keputusasaan atas keberadaannya sebagai pengikut–pengikut Yesus. Pergumulan terbesar mereka sesungguhnya berasal dari sesama  Yahudi yang tidak mau menerima dan mengakui keberadaan Yesus sebagai Tuhan dan Juruslamat Dunia. Akhirnya orang-orang Kristen Yahudi ini selalu mendapat penganiayaan dan penindasan. Mereka diasingkan dan dikucilkan bahkan dianggab sebagai kelompok yang menjadi sumber ”kekacaaun” dan ’pemberontakan” yang terjadi ditengah-tengah masyarakat.

Untuk memperkuat iman jemaat penulis Ibrani berusaha menjelaskan keberadaan mereka yang begitu berharga di mata Tuhan sehingga Tuhan rela datang meninggalkan ”kemuliaanNya” untuk menebus mereka. Penulis Ibrani juga secara teliti menjelaskan apa saja keunggulan dan ketegasan penyataan Allah dan penebusan di dalam Yesus Kristus. Pemahaman keunggulan dan ketegasan penyataan Allah dan penebusan di dalam Yesus Kristus membuat puji-puji terhadap Tuhan tetap hidup dalam jemaat (boleh bersukacita di tengah-tengah penderitaan dan kesukaran). 

Pembahasan nats
Pertama, bahwa Yesus lebih tinggi dari malaikat [2] (ay. 5-8). Dalam nas ini Penulis kembali menjelaskan keberadaan Yesus yang sesungguhnya. Ia jauh lebih tinggi dan lebih mulia dari Malaikat-malaikat. Namun karena kasihNya yang begitu besar kepada manusia, Yesus rela seketika lebih rendah dari pada malaikat-malaikat, Yesus mau menjadi manusia, Ia menderita, Ia disalibkan, Ia mati dan Ia dikuburkan, tetapi Ia dibangkitkan dari orang mati, dan naik ke Sorga (dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat ay. 7 dan dan segala sesuatu telah Engkau taklukkan di bawah kakiNya ay.8). Semua itu terjadi untuk keselamatan manusia yang setia percaya kepadaNya.

Kedua, segala sesuatu telah ditaklukkan, namun belum kita lihat (ay.8). dengan nas ini penulis kita ibrani ingin meneguhkan iman keperceyaan jemaat-jemaat bahwa Yesus telah memenangkan peperangan melawan sijahat dan telah menundukkan segala kuasa-kuasa dunia. Hanya waktu penyataannya belum tiba. Dalam dunia yang telah jatuh dalam dosa dan dikuasai Iblis, belum segala sesuatu takluk kepada Kristus, walaupun Yesus sendiri telah dimahkotai dengan kemuliaan dan kehormatan di sorga. Ibarat perang, peperangan telaah dimenangkan oleh Yesus, tetapi disana-sini ada daerah yang masih dikuasai musuh. Disana sini ada kejahatan, penentangan terhadap kehendak Allah, namun tiba waktunya Nanti penyempurnaan kemenangan Yesus, saat Yesus datang untuk kedua kali. Oleh karena jemaat diharapkan untuk tetap bersabar dan siaga menantikan hari Tuhan. Dan dalam penantian itu jemaat tidak boleh melemah karena kepastian penaklukan itu telah nyata did alam kebangkitan Tuhan Yesus dari kematian.

Ketiga, Yesus Kristus mengalami maut untuk semua manusia (ay. 9). Penderitaan Yesus adalah kasih karunia Allah untuk orang yang menerimaNya ( Yoh.3:16, 5:24). Keselamataan ditujukan kepada semua orang, tetapi setiap orang diberikan kebebasan untuk menerima atau menolak keselamatan tersebut. Orang yang percaya kepada Yesus menerima hidup yang kekal dan sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup. Dengan ini seluruh pengikut Tuhan Yesus dapat menyaksikan dan menyakini bahwa musuh terbesar bagu orang-orangyang mau selamat adalah kematian (maut). Yesus telah menaklukanya. Kematianya telah menggantikan kematian seluruh manuisa yang percaya kepadanya. Namun ia bangkit, ia mengalahkan kematian. Dan ini menjadi jaminan bahwa setiap orang percaya yang setia kepada Tuhan juga akan menemati kebahagiaan.

Keempat, memberitakan Tuhan dengan puji-pujian (ay. 10-12). Penderitaan yang dialami boleh bersamaan dengan ucapan syukur. Ucapan syukur dapat dilakukan dengan manaikkan pujian. Alasan syukur dan pujian adalah apa yang telah dilakukan oleh Allah. Yang dilakukan Allah adalah:
  1. Allah yang membawa banyak orang kepada kemuliaan. Untuk membawa manusia yang penuh dosa masuk ke dalam kemuliaan yang sebenarnya telah dihilangkan, tanpa ditemukan kembali, maka Allah menyediakan bagi manusia seorang Juruselamat (Yes. 53:12;Mrk. 10:45)’
  2. Menyempurnakan Yesus melalui kematianNya, agar menjadi Juruselamat manusia.
  3. Yesus Yang meminpin mereka kepada keselamatan dengan penderitaan. Yesus adalah kepala dari persekutuan yang diselamatkan, yaitu mereka percaya kepada Kristus (Yoh. 17:2).
Pointer Aplikasi
Pertama, dalam menghadapi kesulitan dan penderitaan hidup ini, orang percaya boleh merenungkan penderitaan Tuhan Yesus (karyaNya) dan keunggulannya beritaNya, sehinga orang percaya boleh berpengharapan akan kemenangan Yesus menjadi kemenangan orang percaya (bd. Rm. 8:18 penderitaan zaman sekarang ini tidak apat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita}.

Kedua, keadaan manusia yang sudah jatuh kedalam dosa (telah kehilangan kemuliaan Allah) adalah seperti orang yang telah jatuh ke dalam lumpur hidup, semakin berusaha melepaskan dirinya dari lumpur hidup tersebut (keluar dari lumpur), semakin cepat tenggelam. Agar orang yang jatuh ke dalam lumpur hidup keluar dari lumpur itu, dibutuhkan seseorang yang menariknya dari luar. Sudah sepatutnya orang yang sudah keluar dari lumpur tersebut hidup dalam ucapan syukur.

Ketiga, hidup kita ini berharga dimata Tuhan, secara khusus kita orang Batak, kita jemaat HKBP. Begitu berharganya kita dimata Tuhan sehingga walaupun Suku Batak diberitakan sebagai suku bangsa barbar yang canibal  karena diisukan telah membunuh dan mamakan tubuh Penginjil Munson dan Lyman, namun Tuhan tetap mengutus hamba-hambaNya untuk datang menginjili Tanah Batak. 151 Tahun yang tepat, 7 Oktober 1861 Empat pengijil dari Eropa, dari Jerman dan Belanda yaitu yang diutus oleh Badan Zending Ermelo Belanda dan Badan Zending (RMG) Jerman. Mereka datang ke tanah Batak, meninggalnya kehidupannya yang mapan dan penuh berkelimpahan dan kemewahan untuk hidup sederhana ditengah-tengah bangsa Batak yang masih primitif dengan satu tujuan, memenangkan orang Batak di dalam Tuhan, menyelamatkan orang Batak dan menjadikan orang Batak menjadi mulia di hadapan Tuhan. Seperti Kristus yang mau meningglkan kemuliaanNya untuk menyelamatkan manusia, karena manusia berharga dihadapannya demikianlah juga kerelaan para penginjil-penginjil tersebut.

Oleh karena itu, kita pun hendaknya menjaga nilai diri kita. Menjaga dan mensyururi kehidupan kita dan menggunakan kehidupan kita yang berharga ini dengan hal-hal yang berguna, sehinga kita pun akan menjadi sangat berharga dimata sesama manusia dan ciptaan. Amin.



---------------------------------------------------
Malaikat (ibr: Malak, Yun. Angelos) berarti “pesuruh”. Para malaikat adalah pesuruh atau hamba Allah (Ibr. 1:13,14), diciptakan Allah sebelum dunia ini ada (Ayb. 38:4-7; Mzm 148:2,5; Kol. 1:16). Alkitab berbicara tentang malaikat yang baik dan jahat, sekalipun ditekankan bahwa pada mulanya semua malaikat diciptakan baik dan kudus (Kej. 1:31 Karena memiliki kebebasan untuk memilih, banyak malaikat ikut dalam pemberontakan Iblis (Yeh. 28:12-17; 2 Ptr2:4, Yud.6, Why 12:9). Dalam pemikiran Yahudi malaikat menempati tempat yang penting sekali sebagai pengantara penyataan Allah kepada umatNya. Karena itu penulis menunjukkan keunggulan Kristus atas malaikat, untuk mengukuhkan keunggulan berita yang dibawaNya.