Bahan Sermon Parhalado HKBP Dukuh Kupang Res.
Surabaya
Jumat, 12 Juli 2013, Nas : 1 Johanes 3 : 19 – 24
---------------------------------------------------------------------------------------
TUHAN MELAYAKKAN KITA UNTUK
BERSERU KEPADANYA
Pengantar
Banyak orang mengatakan bahwa berdoa
adalah nafas kehidupan orang percaya, dan tentunnya kita setuju akan tersebut.
Karena dengan ”doa” terjadi komunikasi timbal balik antara Tuhan dan manusia.
Dalam bahasa Batak doa disebut ”Tangiang” (Partangiangan) bukan Tamiang
(Partamiangan). Tangiang berasal dari kata ”Tangi” : dengar (dalam bahasa
Ibrani : ”Syema” : dengarlah. Ini
mengarahkan kita untuk mengetahui sikap yang terbaik di dalam berdoa
bahwa seharusnyalah kita terlebih dahulu
dengar-dengar akan Firman Tuhan. Setelah itu kita layak berharap Tuhan
mendengarkan kita dan permohonan kita.
Akan
tetapi walaupun kita sangat mengetahui bahwa ”berdoa” adalah kebutuhan utama di
dalam pertumbuhan iman spirtual kita,
dalam kenyataanya tidak sedikit diantara kita (baik jemaat dan majelis
sekalipun) yang tidak mampu berdoa
dengan baik bahkan sama sekali tidak mempunyai keberanian untuk berdoa?
Apakah
yang membuat kita tidak mampu berdoa ? Apakah juga membuat jemaat kita kurang
mampu berdoa? Apakah karena kurang mampu berkata-kata karena ”pendiam”. Tentu
kita setuju jawabannya bukan karena orang Batak kurang mampu berkata-kata,
karena orang Batak malah terkenal sebagai salah satu bangsa yang dianugerahi
Tuhan talenta untuk berkata-kata.
Rasul
Yohanes melihat ketidakmampuan ini juga terjadi dibanyak pengikut Yesus
lainnya. Apakah penyebabnya?
Rasul
Yohanes saudara dari Rasul Yakobus anak-anak Zebedeus, ialah yang menuliskan
kita Injil Yohanes, dan Kitab (surat) 1, 2 dan 3 Yohanes ini. Dengan riwayat
pendidikan yang diterimanya lebih dari pada kesebelas murid Tuhan Yesus
lainnya, Yohanes mengutarakan atau menuliskan Injilnya dan surat-suratnya
dengan sastra yang lebih tinggi. Rangkaian kata yang indah dan penuh dengan
makan yanng sangat dalam (bnd. Yohanes 1 ; 1 – 14, dlsb). Demikian juga dari
rangkaian kata-kata yang bisa kita baca
di dalam perikop kita ini. Penuh dengan filosopi yang tinggi dan makna yang
sangat dalam.
Keterangan Nas :
Mengapa
kita tidak mampu berdoa? Mengapa kita tidak mempunyai keberanian ”berbicara”
dengan Allah? Nas kita mengatakan karena kita didakwa oleh hati kita,
kita dituduh oleh hati kita.
Ayat 19 – 22 Hati adalah pusat
kehidupan kita, tempat tinggal suara hati, namun juga tempat tinggal roh kita,
roh Allah dan roh si jahat bila kita memberikan tembat baginya. Roh si Jahat
inilah yang selalu mendakwa kita sebagai orang-orang yang berdosa yang membuat
kita tidak layak datang ke hadapan Tuhan. Iblislay yang mendakwa kita. Ia dan
sekutunyalahyang terus mengingatkan kita akan kesalahan-kesalahan dan dosa-dosa
kita sehingga kita terus merasa bersalah dan tidak layak untu datang ke hadapan
Tuhan dan tidak mempu berseru kepadaNYa. Iblislah yang selalu mengingatkan kita
akan pelanggaran-pelanggaran kita melalui suara-suara di dalam hati kita yang
mendakwa kita sehingga kita tidak mempunyai keberanian datang ke hadapan takta
Tuhan yang maha Kudus.
Dengan
nas ini kita diingatkan oleh Yohanes. Memang dari dalam diri kita sendiri, kita
tidak mampu untuk membenarkan diri kita. Memang kita tidak layak untuk datang
ke hadapan Dia yang Maha Kudus. Karena kuduslah ia dan kita penuh dengan dosa.
Akan tetapi Firman Tuhan telah nyata di dalam kehidupan kita bahwa Tuhanlah yang
membenarkan dan melayakkan kita untu datang kepadanya dan berseru kepadanya Ya
Abba, Ya Bapa.
Kita
dibenarkan dan disucikan oleh Tuhan melalui darahNya yang telah tercurah di
bukit Golgata :
Roma 3:24 dan oleh kasih karunia telah dibenarkan
dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.
Roma 3:28 Karena
kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan
hukum Taurat.
Roma 4:6 Seperti
juga Daud menyebut berbahagia orang yang dibenarkan Allah bukan berdasarkan perbuatannya:
Roma 5:1 Sebab
itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan
Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus.
Roma 5:9
Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti
akan diselamatkan dari murka Allah.
I Korintus 6 :11
Dan beberapa orang di antara kamu demikianlah dahulu. Tetapi kamu telah memberi
dirimu disucikan, kamu telah dikuduskan, kamu telah dibenarkan dalam nama Tuhan
Yesus Kristus dan dalam Roh Allah kita.
II Korintus 5:21
Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya
dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.
Yesus Kristus telah
membenarkan kita di hadapan Allah, kita telah dimerdekakan dan sekarang kita
adalah orang-orang yang benar bukan karena ”kita benar” namun karena kita sudah
dibenarkan oleh Tuhan. Kita adalah sekarang berasal dari Kebenaran dan dengan
dasar inilah seharusnya kita mempunyai kekuatan dan keberanian untuk datang
kepada Allah, berbicara dan memohon kepada Allah.
Suasana hati yang sudah
dibenarkan ini, haruslah terlebih dahulu kita nyakini sebagai anugerah terbesar
yang bisa kita terima dari karya Tuhan didalam hidup kita. Kenyakinan inilah
yang akan menyelamatkan kita. Karena dengan kenyakinan inilah, kita tidak terus dituduh atau didakwa oleh
hati kita atas perbuatan-perbuatan kita. Inilah kelebihan dari saudara-saudara
jemaat gereja-gereja ”pentakosta” dan ”khasrismatik” sehingga mereka nampakanya
leboh mampu berdoa dengan baik.
Perasaaan bahwa kita
layak dan benar karena Tuhan seharusnyalah menjadi perasaan yang bisa kita
rasakan sebagai anugerah Tuhan bukan karena perbuatan kita atau amal ibadah
kita sehingga kita tidak menyombongka
diri kita tetapi sebaliknya tetap merasa rendah dihadapan Tuhan dan hidup penuh
syukur atas anugerah Tuhan.
Tuhanlah yang menjadi
pembela kita di hadapan Takhta Allah dan pembela kita atas tuduhan-tuduhan dan
dakwaan-dakwaan yang dilakukan oleh roh jahat yang juga tinggal did alam hati
kita.Bnd. Yohanes 8 : 31- 39 Yesus Kristus adalah pembela kita).
Sebuah syair lagu ”
Jagalah hati jangan kau nodai...........” atau ungkapan Penulis Amsal yang sangat terkenal ” Jagalah hatimu dengan
segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan (Amsal 4 : 23)
bandingkan kepada apa yang dikatakan Tuhan Yesus dalam Markus 7 : 21 – 23 :
7:21 sebab dari dalam,
dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian,
pembunuhan,
7:22 perzinahan,
keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan,
kebebalan.
7:23 Semua hal-hal jahat
ini timbul dari dalam dan menajiskan orang."
Yohanes mengingatkan kita agar
kita menyelesaikan persoalan dengan ”hati” kita, jika kita menerima Tuhan dan
pembenaran yang dianugerahkanNya kepada kita disitilah kita mendapatkan
”ketenangan hati” seperti ungkapan lagu ”Tenanglah kini hatiku” (KJ No. 410).
Jika kita sudah tenang dan hati
kita berasa benar dan layak (karena kita telah dibenarkan dan dilayakkan
Tuhan), barulah kita mampu menghadap takhta Allah untuk menyampaikan permohonan
dan doa-doa kita. Tuhan mengatakan bahwa
doa orang benar (orang yang dibenarkannya pasti akan didengarkanNya ( Amsal 15 :29 TUHAN itu jauh dari pada orang fasik,
tetapi doa orang benar didengar-Nya).
Ayat 23 – 24 Bagaimanakah kita bisa mendapatkan pembenaran dari Tuhan : Percayalah dan
terimalah Dia (Yesus) sebagai Tuhan dan
Juruslamat. Akuilah Dia dan terimalah Dia sebagai Juruslamat kita, bahwa
kematiannya adalah untuk menggantikan kita dan kebangkitanNya ddalah
pendahuluan akan kebangkitan kita. Selanjutnya hiduplah di dalam kasih
sebagaimana Dia yang adalah kasih. Tinggallah didalam Dia dan undang serta
izinkan Ia tinggal di dalam kita, biarlah Roh Tuhan memenuhi hati kita dan
suara Tuhan menjadi suara utama yang kita dengarkan di dalam melakukan segala
aktivitas kehidupan kita.
Aplikasi Nas :
Dengan perikop ini kita bisa
melihat banyak hal yang bisa jadikan menjadi renungan buat kita
1. Berani karena benar, takut karena salah ,
demikian juga kita did alam doa-doa kita, selama kita tinggal did alam
kesalahan-kesalahan kita dan terus didakwa oleh kesalahan-kesalahan kita maka
kita tidak akan pernah mampu untuk berdoa, untuk datang mengahadap Allah. Akan
tetapi jikalau kita benar..., siapa takut
Oleh karena itu terima Tuhan
Yesus yang mampu membenarkan kita. Di dalam dialah kita menerima pembenaran
kita dihadapan Allah. Carilah Yesus sang Hikmat (follow up renungan minggu
lalu)
2. Kita telah dibenarkan oleh
Tuhan, sebagai anak-anak kebenaran marilah kita menjaga sikap dan praktek hidup
kita agar hiduo kita juga benar dan berkenan dihadapan Tuhan. Apakah yang Tuhan
inginkan dari kehiddupan kita yaitu Hidup penuh kasih, saling mengasihi satu
dengan yang lainnya (To Love one’s for another) dan berusaha hidup sesuai
dengan perintah Tuhan
3. Roh Tuhan yang ada di dalam kita inilah yan
membantu kita untuk mebgaku percaya kepada Tuhan dan mengajari kita bagaimana
kita harus berdoa kepada Tuhan. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar