Minggu, 14 Juli 2013

Kita Benar Karena Tuhan Membenarkan

Bahan Sermon Parhalado HKBP Dukuh Kupang Res. Surabaya
Jumat, 12 Juli 2013, Nas : 1 Johanes 3 : 19 – 24
---------------------------------------------------------------------------------------

TUHAN MELAYAKKAN KITA UNTUK BERSERU KEPADANYA

Pengantar
      Banyak orang mengatakan bahwa berdoa adalah nafas kehidupan orang percaya, dan tentunnya kita setuju akan tersebut. Karena dengan ”doa” terjadi komunikasi timbal balik antara Tuhan dan manusia. Dalam bahasa Batak doa disebut ”Tangiang” (Partangiangan) bukan Tamiang (Partamiangan). Tangiang berasal dari kata ”Tangi” : dengar (dalam bahasa Ibrani : ”Syema” : dengarlah. Ini  mengarahkan kita untuk mengetahui sikap yang terbaik di dalam berdoa bahwa seharusnyalah kita  terlebih dahulu dengar-dengar akan Firman Tuhan. Setelah itu kita layak berharap Tuhan mendengarkan kita dan permohonan kita.

Akan tetapi walaupun kita sangat mengetahui bahwa ”berdoa” adalah kebutuhan utama di dalam  pertumbuhan iman spirtual kita, dalam kenyataanya tidak sedikit diantara kita (baik jemaat dan majelis sekalipun) yang  tidak mampu berdoa dengan baik bahkan sama sekali tidak mempunyai keberanian untuk berdoa?

Apakah yang membuat kita tidak mampu berdoa ? Apakah juga membuat jemaat kita kurang mampu berdoa? Apakah karena kurang mampu berkata-kata karena ”pendiam”. Tentu kita setuju jawabannya bukan karena orang Batak kurang mampu berkata-kata, karena orang Batak malah terkenal sebagai salah satu bangsa yang dianugerahi Tuhan talenta untuk berkata-kata.
Rasul Yohanes melihat ketidakmampuan ini juga terjadi dibanyak pengikut Yesus lainnya. Apakah penyebabnya?

Rasul Yohanes saudara dari Rasul Yakobus anak-anak Zebedeus, ialah yang menuliskan kita Injil Yohanes, dan Kitab (surat) 1, 2 dan 3 Yohanes ini. Dengan riwayat pendidikan yang diterimanya lebih dari pada kesebelas murid Tuhan Yesus lainnya, Yohanes mengutarakan atau menuliskan Injilnya dan surat-suratnya dengan sastra yang lebih tinggi. Rangkaian kata yang indah dan penuh dengan makan yanng sangat dalam (bnd. Yohanes 1 ; 1 – 14, dlsb). Demikian juga dari rangkaian kata-kata  yang bisa kita baca di dalam perikop kita ini. Penuh dengan filosopi yang tinggi dan makna yang sangat dalam.

Keterangan Nas :
Mengapa kita tidak mampu berdoa? Mengapa kita tidak mempunyai keberanian ”berbicara” dengan Allah? Nas kita mengatakan karena kita didakwa oleh hati kita, kita dituduh oleh hati kita.
Ayat 19 – 22    Hati adalah pusat kehidupan kita, tempat tinggal suara hati, namun juga tempat tinggal roh kita, roh Allah dan roh si jahat bila kita memberikan tembat baginya. Roh si Jahat inilah yang selalu mendakwa kita sebagai orang-orang yang berdosa yang membuat kita tidak layak datang ke hadapan Tuhan. Iblislay yang mendakwa kita. Ia dan sekutunyalahyang terus mengingatkan kita akan kesalahan-kesalahan dan dosa-dosa kita sehingga kita terus merasa bersalah dan tidak layak untu datang ke hadapan Tuhan dan tidak mempu berseru kepadaNYa. Iblislah yang selalu mengingatkan kita akan pelanggaran-pelanggaran kita melalui suara-suara di dalam hati kita yang mendakwa kita sehingga kita tidak mempunyai keberanian datang ke hadapan takta Tuhan yang maha Kudus.

Dengan nas ini kita diingatkan oleh Yohanes. Memang dari dalam diri kita sendiri, kita tidak mampu untuk membenarkan diri kita. Memang kita tidak layak untuk datang ke hadapan Dia yang Maha Kudus. Karena kuduslah ia dan kita penuh dengan dosa. Akan tetapi Firman Tuhan telah nyata di dalam kehidupan kita bahwa Tuhanlah yang membenarkan dan melayakkan kita untu datang kepadanya dan berseru kepadanya Ya Abba, Ya Bapa.
Kita dibenarkan dan disucikan oleh Tuhan melalui darahNya yang telah tercurah di bukit Golgata :  

Roma  3:24 dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.
Roma  3:28 Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat.
Roma  4:6 Seperti juga Daud menyebut berbahagia orang yang dibenarkan Allah bukan berdasarkan perbuatannya:
Roma  5:1 Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus.
Roma  5:9 Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah.
I Korintus  6 :11 Dan beberapa orang di antara kamu demikianlah dahulu. Tetapi kamu telah memberi dirimu disucikan, kamu telah dikuduskan, kamu telah dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan dalam Roh Allah kita.
II Korintus  5:21 Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.

Yesus Kristus telah membenarkan kita di hadapan Allah, kita telah dimerdekakan dan sekarang kita adalah orang-orang yang benar bukan karena ”kita benar” namun karena kita sudah dibenarkan oleh Tuhan. Kita adalah sekarang berasal dari Kebenaran dan dengan dasar inilah seharusnya kita mempunyai kekuatan dan keberanian untuk datang kepada Allah, berbicara dan memohon kepada Allah.

Suasana hati yang sudah dibenarkan ini, haruslah terlebih dahulu kita nyakini sebagai anugerah terbesar yang bisa kita terima dari karya Tuhan didalam hidup kita. Kenyakinan inilah yang akan menyelamatkan kita. Karena dengan kenyakinan inilah,   kita tidak terus dituduh atau didakwa oleh hati kita atas perbuatan-perbuatan kita. Inilah kelebihan dari saudara-saudara jemaat gereja-gereja ”pentakosta” dan ”khasrismatik” sehingga mereka nampakanya leboh mampu berdoa dengan baik.
Perasaaan bahwa kita layak dan benar karena Tuhan seharusnyalah menjadi perasaan yang bisa kita rasakan sebagai anugerah Tuhan bukan karena perbuatan kita atau amal ibadah kita sehingga kita tidak  menyombongka diri kita tetapi sebaliknya tetap merasa rendah dihadapan Tuhan dan hidup penuh syukur atas anugerah Tuhan.

Tuhanlah yang menjadi pembela kita di hadapan Takhta Allah dan pembela kita atas tuduhan-tuduhan dan dakwaan-dakwaan yang dilakukan oleh roh jahat yang juga tinggal did alam hati kita.Bnd. Yohanes 8 : 31- 39 Yesus Kristus adalah pembela kita).
Sebuah syair lagu ” Jagalah hati jangan kau nodai...........” atau ungkapan Penulis Amsal  yang sangat terkenal ” Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan (Amsal 4 : 23) bandingkan kepada apa yang dikatakan Tuhan Yesus dalam Markus 7 : 21 – 23 :

7:21 sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan,
7:22 perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan.
7:23 Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang."
Yohanes mengingatkan kita agar kita menyelesaikan persoalan dengan ”hati” kita, jika kita menerima Tuhan dan pembenaran yang dianugerahkanNya kepada kita disitilah kita mendapatkan ”ketenangan hati” seperti ungkapan lagu ”Tenanglah kini hatiku” (KJ No. 410).
Jika kita sudah tenang dan hati kita berasa benar dan layak (karena kita telah dibenarkan dan dilayakkan Tuhan), barulah kita mampu menghadap takhta Allah untuk menyampaikan permohonan dan doa-doa kita.  Tuhan mengatakan bahwa doa orang benar (orang yang dibenarkannya pasti akan didengarkanNya ( Amsal  15 :29 TUHAN itu jauh dari pada orang fasik, tetapi doa orang benar didengar-Nya).

Ayat  23 – 24 Bagaimanakah kita bisa mendapatkan pembenaran dari Tuhan : Percayalah dan terimalah Dia (Yesus)  sebagai Tuhan dan Juruslamat. Akuilah Dia dan terimalah Dia sebagai Juruslamat kita, bahwa kematiannya adalah untuk menggantikan kita dan kebangkitanNya ddalah pendahuluan akan kebangkitan kita. Selanjutnya hiduplah di dalam kasih sebagaimana Dia yang adalah kasih. Tinggallah didalam Dia dan undang serta izinkan Ia tinggal di dalam kita, biarlah Roh Tuhan memenuhi hati kita dan suara Tuhan menjadi suara utama yang kita dengarkan di dalam melakukan segala aktivitas kehidupan kita.

Aplikasi Nas :
Dengan perikop ini kita bisa melihat banyak hal yang bisa jadikan menjadi renungan buat kita
1.  Berani karena benar, takut karena salah , demikian juga kita did alam doa-doa kita, selama kita tinggal did alam kesalahan-kesalahan kita dan terus didakwa oleh kesalahan-kesalahan kita maka kita tidak akan pernah mampu untuk berdoa, untuk datang mengahadap Allah. Akan tetapi jikalau kita benar..., siapa takut
Oleh karena itu terima Tuhan Yesus yang mampu membenarkan kita. Di dalam dialah kita menerima pembenaran kita dihadapan Allah. Carilah Yesus sang Hikmat (follow up renungan minggu lalu)

2. Kita telah dibenarkan oleh Tuhan, sebagai anak-anak kebenaran marilah kita menjaga sikap dan praktek hidup kita agar hiduo kita juga benar dan berkenan dihadapan Tuhan. Apakah yang Tuhan inginkan dari kehiddupan kita yaitu Hidup penuh kasih, saling mengasihi satu dengan yang lainnya (To Love one’s for another) dan berusaha hidup sesuai dengan perintah Tuhan

3.  Roh Tuhan yang ada di dalam kita inilah yan membantu kita untuk mebgaku percaya kepada Tuhan dan mengajari kita bagaimana kita harus berdoa kepada Tuhan. Amin.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar