Kamis, 10 April 2014

Acara Peringatan kematian Tuhan Yesus (Jumat Agung)


ACARA KEBAKTIAN
PERINGATAN KEMATIAN TUHAN YESUS




HURIA KRISTEN BATAK PROTESTAN
DISTRIK XVII INDONESIA BAGIAN TIMUR



Topik:
Bersama dengan Kristus di dalam Firdaus

Jumat, 18 April 2014




01.    Panggilan beribadah
L:  Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus. Hari ini kita bersekutu di Bait Allah yang kudus untuk Memperingati Kematian Tuhan Yesus bukti kasih Allah yang besar bagi kita manusia berdosa. Lihatlah penghulu iman kita yang mengalami penderitaan, diejek dan dihina karena dosa dan pelanggaran kita. Kitalah seharusnya yang terkutuk karena pelanggaran kita, tetapi semua kutuk tersebut telah dipikul Tuhan Yesus, Anak Allah, maha pengasih di atas kayu salib. Kiranya melalui Peringatan Kematian Tuhan Yesus hari ini kita sungguh-sungguh menyadari karena darah Tuhan Yesus kita bebas dari murka Tuhan dan kita hidup semakin lebih baik dan tidak jatuh ke dalam dosa.    

02.   Bernyanyi KJ No. 38 : 1 – 3  “T’lah kutemukan dasar kuat”
  T’lah kutemukan dasar kuat, tempat berpaut jangkarku.
Kekal, ya Bapa, Kau membuat PutraMu dasar yang teguh.
Biarpun dunia lenyap, pegangan hidupku tetap!

        Itulah rahmat yang abadi, yang melampaui akalku. 
Tuhan, Kaurangkul dalam kasih pedosa yang menjauhiMu!     
HatiMu iba tergerak mencari aku yang sesat.
                                                                                                             (berdiri)
  Tak Kaubiarkan ciptaanMu terkapar dalam dosanya.
Telah Kauutus PuteraMu menyelamatkan dunia.
Dan pintu hati Kauketuk, agar terbuka bagiMu.

03.  Votum – Introitus – Doa
           L:  Di dalam Nama Allah Bapa dan Nama AnakNya Tuhan Yesus Kristus dan Nama Roh Kudus yang                menciptakan langit dan bumi. Amin.
                 Sebab Imam Besar yang demikianlah yang kita perlukan: yaitu yang saleh, tanpa salah, tanpa 
                 noda, yang terpisah dari orang-orang berdosa dan lebih tinggi dari pada tingkat–tingkat surga, 
                 yang tidak         seperti imam–imam besar lain, yang setiap hari harus mempersembahkan korban 
                 untuk dosanya   sendiri dan sesudah itu barulah untuk dosa umatnya, sebab hal itu telah 
                 dilakukanNya satu kali untuk selama  lamanya, ketika Ia mempersembahkan diriNya sendiri 
                 sebagai kurban. Haleluya.
          J:    (Menyanyikan) Haleluya… Haleluya ….Haleluya
          L:    Marilah Kita berdoa:   
                 Ya Bapa dan Allah kami yang Mahapengasih bagi seluruh umat manusia. Engkau 
                 telah mengaruniakan AnakMu Yesus Kristus Tuhan kami menderita sengsara yang mati di kayu
                 salib, supaya kami selamat dari kuasa Iblis. Ajarlah kami mengenal segala penderitaan 
                 AnakMu Yesus Kristus, agar kami beroleh berkat pengampunan dosa dan keselamatan dari 
                 kematian yang keduakalinya, sehingga kami memperoleh hidup yang kekal di dalam AnakMu 
                 Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat kami.
           J:   AMIN                                                                                                    (duduk)

04.   Bernyanyi KJ. No. 178: 1 – 2           “Kar’na kasihNya padaku”
              Kar’na kasihNya padaku Yesus datang ke dunia
                 Ia t’lah memb’ri hidupNya gantiku yang bercela
                 Reff: O, betapa mulia dan ajaib kuasaNya
                        Kasih Jurus’lamat dunia menebus manusia

              Kar’na kasihNya padaku Yesus datang ke dunia
                 Ia t’lah memb’ri hidupNya gantiku yang bercela
                 Reff: O, betapa mulia dan ajaib kuasaNya
                        Kasih Jurus’lamat dunia menebus manusia

05.   Hukum Taurat  
           L:  Hukum Taurat untuk kita pada Peringatan Kematian Tuhan Yesus tertulis dalam 1 Korintus 1:18, 
                demikian bunyinya: ”Sebab pemberitaan tentang salib adalah kebodohan bagi mereka yang akan 
                binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah”.
               Marilah kita memohon kekuatan kepada Tuhan untuk melakukan yang sesuai dengan hukumNya”.
           S:  Ya Tuhan, kuatkanlah kami melakukan yang sesuai dengan hukumMu. Amin.

06.   Bernyanyi KJ. No. 183: 1 – 2           “Menjulang nyata atas bukit kala”
               Menjulang nyata atas bukit kala
                  t’rang benderang salibMu, Tuhanku.
                  Dari sinarnya yang menyala nyala
                  memancar kasih agung dan restu.
                  Seluruh umat insan menengadah
                  ke arah cahya kasih yang mesra.
                  Bagai pelaut yang karam merindukan
                  di ufuk timur pagi merekah.
(berdiri)
       SalibMu, Kristus, tanda pengasihan
 mengangkat hati  yang remuk redam,
membuat dosa yang tak terperika
n
di lubuk cinta Tuhan terbenam.
Di dalam Tuhan kami balik lahir,
 insan bernoda kini berseri,
teruras *) darah suci yang mengalir
 di salib pada bukit Kalvari.

07.   Pengakuan Dosa
           L:   Marilah kita merendahkan diri di hadapan Tuhan untuk mengaku dosa-dosa kita. Kita berdoa: 
                 Ya Tuhan Mahakasih dan Maha kudus, Bapa kami di dalam Yesus Kristus. Setiap kali kami datang 
                 kehadapanMu, kami merasa bahwa kasihMu sangat kami butuhkan. Karena itu kami datang 
                 merendahkan diri hari ini kepadaMu dan mengaku bahwa kami sering seperti domba yang sesat 
                 menyimpang dari jalan yang benar. Ya Tuhan, janganlah Engkau mengucilkan kami dari 
                 hadapanMu oleh karena dosa dan pelanggaran kami, karena Engkau tidak menginginkan 
                 kematian dari orang fasik, melainkan engkau menginginkan pertobatannya agar dia selamat. 
                 Kasihanilah kami, ampunilah dosa dan pelanggaran kami.

            J:  (menyanyikan) KJ. No. 27: 1 – 2 “Meski tak layak diriku”
                     Meski tak layak diriku, tetapi kar’na darahmu
                        Dan kar’na Kau memanggilku, ‘ku datamg, Yesus padaMu

                     Sebagaimana adanya jiwaku sungguh bercela
                        darahMulah pembasuhnya, ‘ku datang, Tuhan, padaMu

        L:  Ya Allah Bapa kami yang di surga. Engkau mengampuni dosa kami orang yang hina dan tercela ini di dalam Anak kesayanganMu. Kasihanilah kami, orang yang berdukacita dan berdosa ini. Nyatakanlah di dalam hati dan jiwa kami ini akan keampunan segala dosa dan kesalahan kami itu. Karuniakanlah Roh Kudus bagi kami untuk memberi kekuatan dan keteguhan dan ketetapan hati supaya iman kami tidak tergoyahkan. Bimbing dan ajarlah kami, ya Tuhan agar kami benar-benar dan sungguh-sungguh menyerahkan diri, hati dan jiwa kami, kepadaMu saja, sebagai korban yang hidup dan kudus, oleh sebab AnakMu, Yesus Kristus, Tuhan kami.

        J:  (Menyanyikan) KJ. No. 27: 5   “Meski tak layak diriku”
                     Sebagaimana janjiMu menyambut dan membasuhku
                        Ya Anak domba yang kudus, ‘ku datang kini padaMu

        L:  Inilah janji Tuhan tentang pengampunan dosa kita:
Demikianlah Firman Tuhan: Marilah kepadaKu semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah kepadaKu, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan bebanKu pun ringan.
Kemuliaan bagi Allah di tempat yang Maha Tinggi.  (duduk)

08.   Bernyanyi KJ. No. 174 b : 1   “Ku heran, Juruselamatku
              “Ku heran, Juruselamatku bagiku tersalib?
                 Tertumpah darah Rajaku bagiku yang keji?
                 Pada kayu salib ’ku melihat terang dan beban hidupku hilang lenyap,
                 Mataku celik karena iman dan aku bahagia tetap.

09.   Pembacaan Firman (Epistel)
            L:  Firman Tuhan yang ditetapkan sebagai Epistel, pendahuluan khotbah dalam  peringatan 
                 kematian  Tuhan Yesus hari ini, tertulis dalam Mazmur 22 : 2–12, kita membacanya 
                 secara responsoria. “Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku? Aku berseru, tetapi 
                 Engkau tetap jauh dan tidak menolong aku.
            J:   Allahku, aku berseru-seru pada waktu siang, tetapi Engkau tidak menjawab, dan pada waktu 
                 malam, tetapi tidak juga aku tenang.
            L:  Padahal Engkaulah Yang Kudus yang bersemayam di atas puji-pujian orang-orang Israel.
            J:  Kepada-Mu nenek moyang kami percaya; mereka percaya, dan Engkau meluputkan mereka.
            L:  Kepada-Mu mereka berseru-seru; dan mereka terluput; kepada-Mu mereka percaya, dan mereka 
                 tidak mendapat malu.
            J:  Tetapi aku ini ulat dan bukan orang, cela bagi manusia, dihina oleh orang banyak.
            L:  Semua yang melihat aku mengolok-olok aku, mereka mencibirkan bibirnya, menggelengkan 
                 kepalanya;
           J:   Ia menyerah kepada TUHAN; biarlah Dia yang meluputkannya, biarlah Dia yang melepaskannya! 
                 Bukankah Dia berkenan kepadanya?”
           L:   Ya, Engkau yang mengeluarkan aku dari kandungan; Engkau yang membuat aku aman pada dada 
                 ibuku.
            J:  Kepada-Mu aku diserahkan sejak aku lahir, sejak dalam kandungan ibuku Engkaulah Allahku.
J+L:   Janganlah jauh dari padaku, sebab kesusahan telah dekat, dan tidak ada yang menolong.
            L:  Demikianlah pembacaannya. Berbahagialah yang mendengar Firman Tuhan serta memeliharanya.

10.   Bernyanyi KJ. No. 183: 1 – 2    “Menjulang nyata atas bukit kala”
              Menjulang nyata atas bukit kala.
                 t’rang benderang salibMu Tuhanku
                 Dari sinarnya yang menyala–nyala.
                 Memancarkan kasih agung dan restu.
                 Seluruh umat insan menengadah
                 ke arah cahya kasih yang mesra.
                 Bagai pelaut yang karam merindukan         
                 di ufuk timur pagi merekah  
(berdiri)
              Salibmu, Kristus, tanda pengasihan
                 mengangkat hati yang remuk redam
                 Membuat dosa yang tak terperikan
                  di lubuk cinta Tuhan terbenam
                 Di dalam Tuhan kami balik lahir
                 Insan bernoda kini berseri
                 Teruras darah suci yang mengalir
                  di salib pada bukit Kalvari

11.   Salib di Golgota, Kasih Allah kepada Manusia Berdosa
L:   Disalibkan adalah hukuman yang dipersiapkan pemerintah Romawi bagi seorang penjahat kelas kakap. Itu sebabnya Pilatus memberikan kepada orang banyak pilihan membebaskan Yesus atau Barabas penjahat kelas kakap pada waktu itu. Pilatus berfikir orang banyak tidak mungkin memilih Barabas. Namun kegelapan menutupi mata dan hati orang banyak, mereka tidak melihat bahwa yang berdiri di hadapan mereka adalah Anak Allah Juruselamat dunia ini sehingga mereka memilih Barabas penjahat kelas kakap asalkan Yesus yang Maha Pengasih yang begitu mereka benci disalibkan. Benar, di pundak Yesus diletakkan salib, dia memikul salib yang seharusnya kitalah yang memikulnya. Salib itu telah berdiri di Golgata, tangan Yesus yang senantiasa memberi berkat dan kaki Yesus yang tidak pernah letih berjalan untuk memberitakan Berita sukacita, berita keselamatan telah dipakukan pada Salib di Golgota bukti kasih Allah kepada manusia berdosa; salib yang kudus bagi kita orang – orang percaya yang akan diselamatkanNya, jangan kita malu mempercayainya.

J:  (Menyanyikan) KJ. No. 168c : 1 “Hai dunia, lihat Tuhan”
                  Hai dunia, lihat Tuhan, Sang Surya kehidupan tergantung di salib          
                     Sang raja kemuliaan menanggung penghinaan sengsara siksa dan keji.

L:   Darah menetes dari tangan dan kaki Yesus yang telah dipaku di salib demikian juga dari kepala-Nya. Darah yang kudus membebaskan dunia ini dari kuasa dosa dan kematian, darah yang membasuh kita dari dosa–dosa. Yesus tergantung di salib, tidak diterima dunia dan langit, Dia sendiri meregang maut, derita dan sakit tidak ada yang besertanya semua telah meninggalkannya, O Tuhan Yesus, Anak Allah, kami manusia berdosa inilah yang seharusnya menerima derita dan siksa yang Engkau alami, namun karena KasihMu kepada kami, Engkau memikul semua derita dan sakit. Salib Yesus, salib yang kudus, bukti kasih Allah bagi kita manusia berdosa.

J:  (Menyanyikan) KJ. No. 168c : 4 “Hai dunia, lihat Tuhan”
                 Kesalahanku jua dan dosaku semua, Sebanyak pasir laut
                    Yang menyebabkan duka, sengsaraMu dan luka    dan siksa yang maut

      L:  Firman Tuhan dalam 1 Korintus 1 : 18 mengatakan: “Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah.” Salib Tuhan Yesus di Golgota bukit kasih Allah, sumber kedamaian dan keselamatan bagi umat manusia. Hiduplah setia kepadaNya baik di dalam suka maupun di dalam derita.
J:  (Menyanyikan) KJ. No. 168c : 6+7        “Hai dunia, lihat Tuhan”
                     Kauangkat ke pundakMu segala tanggunganku
                        Yang menekan berat, sedang Engkau dikutuk
                        Ku bebas dan terluput salibMu itulah berkat         
( berdiri)

                     Dengan menyangkal diri, ku ingin mengiring
                        Engkau, ya Tuhanku di dalam sukacita,
                        pun dalam menderita tetap setia padaMu

12.    Pengakuan Iman
L:   Bersama–sama saudara seiman di seluruh dunia marilah kita mengaku iman percaya kita. Kita bersama – sama mengucapkannya:
S:   AKU PERCAYA KEPADA ALLAH ……..                                                        
                                                                                                                  (duduk)

13.   Bernyanyi KJ. No. 175: 1…“Penebusku disalib”  (Persembahan 1a, 1b)
              Penebusku disalib dalam nista dan sengsara.
                 Putra Allah, hilangkah kuasaMu dan kemuliaanMu?

              Penebusku disalib menghapuskan hukumanku
                 Agar aku diberi anugerah hidup oleh matiNya.
                                                (Musik)
              Penebusku disalib, biar aku pun setia bagi Dia.
                 Oleh kematianNya aku dibangkitkanNya.

              Penebusku disalib. Apa pantas ‘ku mengaduh di susahku?
                 Dibandingkan salibNya, pikulanku ringanlah.
                                         (Musik)
              Penebusku disalib. Hidup matiku, ya Tuhan, kuserahkan
                 Dalam suka-dukaku ‘kutetap bersamaMu!

14.    Khotbah : Lukas 23 : 33 – 43
 
15.    Bernyanyi KJ. No. 368: 1 … “Pada kaki salibMu”      (persembahan II)
             Pada kaki salibMu Yesus, ‘kuberlindung;
                 Air hayat Golgata pancaran yang agung.
      Reff:    SalibMu, salibMu yang kumuliakan,
                 Hingga dalam sorga k’lak ada perhentian.

            Pada kaki salibMu, kasihMu ku’trima;
                 Sinar Bintang Fajar t’rang yang memb’ri cahaya.
      Reff:    SalibMu, salibMu yang kumuliakancahaya.
                 Hingga dalam sorga k’lak ada perhentian.
(Musik)
             Pada kaki salibMu, kuingat kurbanMu
                 Dalam jalan hidupku kukenang selalu.
      Reff:    SalibMu, salibMu yang kumuliakan,
                 Hingga dalam sorga k’lak ada perhentian.

                     Pada kaki salibMu ‘kutetap percaya,
                        Hingga dalam sorga kl’ak jiwaku bahagia.
                Reff:     SalibMu, salibMu yang kumuliakancahaya.
                 Hingga dalam sorga k’lak ada perhentian.

16.   Perjamuan Kudus
http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:bZS8VkHkk_gC3M:http://www.gbipetamburan.com/Images/news/roti%2520anggur.jpg
Selama Perjamuan Kudus berjalan, organ dimainkan sesuai dengan nomor di bawah ini :
1.1.    Bernyanyi KJ No. 311 : 1
1.2.   Bernyanyi KJ No. 313 : 1 - 2
1.3.   Bernyanyi KJ No. 412 : 1 - 2
1.4.   Bernyanyi KJ No. 275 : 1
1.5.   Bernyanyi KJ No. 404 : 1 ……

Penutup Perjamuan Kudus

Bernyanyi KJ No. 3 : 1 “Kami puji dengan riang”
         Kami puji dengan riang diKau, Allah yang besar
            Bagai bunga t’rima siang, hati kami pun mekar
            Kabut dosa dan derita, kebimbangan t’lah lenyap.
            Sumber suka yang abadi, b’ri  sinarMu menyerap.

Doa penutup (Agenda)

17.    Doa & Nyanyian Persembahan – Doa Bapa Kami – Berkat





Tidak ada komentar:

Posting Komentar