Tiga hal yang perlu kita kenang di dalam ibadah In
memoriam
Ayat Pokok: Mazm 105:1-3
Pendahuluan
Hari ini kita ada
di tempat ini untuk mengenang atau memperingati ... tahun meninggalnya .... Tentu kita ada di tempat ini tidak untuk
mendoakan arwah Bapak/Ibu ...,
tapi untuk mengenang peristiwa ini. Sebab,
bagi kita orang percaya, kita yakin bahwa orang yang meninggal dalam Tuhan,
pasti sudah ada bersama Bapa di Sorga, dan tidak memerlukan doa-doa kita yang
masih ada di dunia.
Selama tiga tahun
kita ditinggal oleh kekasih kita Bapak/ibu ..., tentu kita mengakui banyak hal yang sudah terjadi. Dan kalau
keluarga masih boleh kuat sampai saat ini, tentu ini suatu hal yang patut kita
syukuri.
Oleh sebab itu
tepat sekali kalau keluarga ditempat ini mengundang kita untuk mengadakan
ibadah ucapan syukur.
Dalam kesempatan
ini, mari kita mengenang hal-hal yang memang harus kita kenang. Menurut ayat
bacaan kita kali ini, setidaknya Ada tiga hal yang perlu kita kenang, berkaitan
dengan peristiwa ini.
Pertama
:Mengenang kebaikan Tuhan (Maz 106:1)
Bagaimana wujud
kebaikan Tuhan yang sudah keluarga ini alami sehingga perlu kita renungkan dan
pikirkan dalam kesempatan yang indah ini? Tuha, telah memelihara semua keluarga
yang ditinggalkan. Tiga tahun sudah kekasih kita meninggalkan istri dan anak-anak
dan keluarga semua. Itu artinya tiga tahun juga Ibu ditempat ini sudah menjadi
janda, dan anak-anak ditempat ini menjadi yatim. Tapi apakah selama ini
kemudian kita mendengar bahwa keluarga ditempat ini mengalami masalah
perekonomian sehingga bahkan sampai
tidak bisa makan? Saya tidak pernah mendengar berita mengenai hal ini. Dan saya
percaya karena memang hal ini tidak pernah terjadi. Tuhan sudah menyertai istri
dan anak-anak di tempat ini.
Dalam hal ini
nyata kebenaran firman Tuhan dalam Mazmur 68:6, bahwa Tuhan adalah "Bapa
bagi anak yatim dan Pelindung bagi para janda, itulah Allah di kediaman-Nya
yang kudus;" Inilah bukti nyata kebaikan Tuhan bagi keluarga ditempat ini.
Suami boleh meninggalkan keluarga tetapi Tuhan tidak pernah meninggalkan dan
menelantarkan keluarga semua. Itu sebabnya patutlah keluarga ditempat ini untuk
senantisa berharap dan bersandar kepada Tuhan.
Mazmur 27:10
menulis ""Sekalipun ayahku dan ibuku meninggalkan aku, namun TUHAN
menyambut aku."
Kedua; Mengenang kebaikan orang tua.
Bagi anak-anak dan
cucu, kesempatan ini adalah kesempatan yang baik untuk mengenang kebaikan orang
tua. Anak-anak dan cucu sudah semestinya selalu mengingat kenaikan orang tua,
terutama ayah kita. Mungkin ada hal-hal yang selama ini anak-anak belum bisa menerima
apa yang sudah ayah kita lakukan kepada kita. Tetapi sesungguhnya itulah cara
orang tua mendidik dan menyiapkan masa depan yang baik bagi ana-anaknya. Selama
ini mungkin ada diantara anak-anak yang berpikir, mengapa ayah memperlakukan
aku sedemikian kerasnya? Tapi saya percaya akhirnya kemudian kita sadar bahwa
itulah bukti kebaikan orang tua kepada anak-anaknya.
Terlepas dari
kekurangan yang pasti ada sebagai manusia, marilah dalam kesempaatan yang indah
ini kita mengenang kembali hal-hal yang baik yang sudah diajarkan dan
diwariskan oleh almarhum. Salah satu hal yang masih saya ingat adalah bagaimana
setianya almarhum dalam kebaktian. Jarang ia datang terlambat. Bahkan sering ia
datang sementara gereja belum ada orang satupun.
Bagi anak cucu,
hari ini adalah juga kesempatan untuk mengenang kebaikan dan jasa-jasa ibu atau
nenek tercinta. Kedua orang tua kita sudah sedemikian membukktikan kasihnya
kepada anak-anaknya. Mereka sudah berkorban demi kebahagiaan anak-anak mereka.
Saat ini ayah sudah tiada, tetapi masih ada Ibu ditempat ini. Sudah sewajarnyalah kita mengenang kebaikan
orang tua dan membalas dengan mengasihi Ibu kita dengan sepenuh hati.
Ketiga,Mengenang
bahwa suatu saat kita juga akan mengalami kematian.
Kematian,
sebagaimana yang sudah dialami oleh Almarhum adalah suatu fakta nyata dan akan
dialami oleh semua orang.
Mazmur 89:49
menulis, "Siapakah orang yang hidup dan yang
tidak mengalami kematian, yang dapat meluputkan nyawanya dari kuasa dunia orang
mati"
Kesempatan ini
marilah kita mengenang akan kematian kita. Siapapun kita, mari kita sadari
bahwa kematian adalah realita yang pasti akan kita alami.
Mengingat akan
hari kematian membuat kita hidup bijaksana dan tidak menyia-nyiakan kesempatan.
Mari kita isi hati-hari kita yang singkat dengan hidup menjadi berkat. Bukankah
ada pujian mengatakan "Hidup ini adalah kesempatan?"
Mengingat hari
kematian bukan berarti kita harus takut dan bersedih, karena kematian bagi
orang beriman adalah keuntungan.
Filipi 1:21-24
"Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. Tetapi
jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah.
Jadi mana yang harus kupilih, aku tidak tahu. Aku didesak dari dua pihak: aku
ingin pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus--itu memang jauh lebih
baik;tetapi lebih perlu untuk tinggal di dunia ini karena kamu."
Penutup.
Hari ini kita
sudah belajar mengenai 3 hal yang harus kita kenang yaitu: Mengenang kebaikan
Tuhan, Mengenang kebaikan orang tua dan mengenang akan hari kematian. Kiranya
renungan ini dapat menjadi berkat, bukan saja bagi keluarga di tempat ini,
tetapi juga bagi kita yang hadir malam hari ini.
TUHAN YESUS MEMBERKATI....!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar