Jumat, 15 Juli 2011

Bahan Sermon Evangelium Minggu 17 Juli 2011, Nas : 5 Musa (Ulangan) 26 : 1 - 4

Bahan Sermon Parhalado HKBP Pekalongan
Ressort Pekalongan

Jumat, 15 Juli 2011, Nats khotbah : 5 Musa 26 : 1 – 4, Untuk Minggu : IV Dung Trinitatis

“ Yang Pertama Untuk Tuhan ”

Pendahuluan

Nast untuk bahan kotbah pada hari minggu tgl. 17 Juli 2011 tertulis didalam kitab Ulangan 26,1-4. Menurut Kitab Perjanjian Lama yang berbahasa Junani di Septuaginta (LXX) , Kitab Ulangan ini dituliskan namanya: DEUTRONOMION Dan didalam Vulgata tertulis Deutronomium artinya : Pengulangan Hukum Taurat kemungkinan dari pengertian inilah sehingga didalam Alkitab bahasa Indonesia disebutkan Kitab Ulangan dan didalam Alkitab bahasa Batak (BIBEL) disebutkan: 5 Musa. Susunan kitab Ulangan ini adalah sebagai berikut: Pasal 1-11: Amanat Musa yang bersifat Pendahuluan; 12-26: Pemberian Hukum yang dilakukan Musa dihadapan bangsa Israel.; 27-34: Cerita dan Amanat serta berita tentang Kematian Musa.

Jadi Nast kita adalah golongan ke II Pemberian Hukum Pasal 12-26. Didalam Kitab Ulangan 26 ayat 17 C tertulis: dan engkaupun akan hidup menurut jalan yang ditunjukkanNya dan akan berpegang pada Ketetapan, Perintah, serta PeraturanNya.……..dst; Jadi Hukum yang diberikan itu ada tiga jenis yaitu: Peraturan, Ketetapan, dan Perintah.

ad. Ketetapan : Didalam bahasa Ibrani ketetapan disebutkan “khoq” kalau diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia artinya “Mengukir” Maksudnya bahwa Khoq itu adalah peraturan yang permanent. Khoq atau ketetapan itu berbeda dengan peraturan. Dimana Ketetapan itu terkait dengan hati nurani dan Allah. Sedangkan peraturan berkaitan dengan pengadilan. Jadi sebagai pedoman bagi hakim pada waktu mengadili perkara dipergunakan adalah peraturan-peraturan.

ad. Perintah : Perintah dipergunakan pada salah satu jenis. Tetapi perintah itu dibatasi artinya tidak bersifat perintah mengenai suatu kewajiban yang abadi. Artinya kalau sudah dilaksanakan perintah itu maka untuk selanjutnya tidak ada lagi, karena isi perintah itu sudah dipatuhi. Misalnya diperintahkan untuk menghancurkan kuil-kuil orang kafir. Jadi kalau kuil orang kafir itu sudah dihancurkan berarti tidak ada lagi isi perintah untuk menghancurkan kuil orang kafir.

ad. Peraturan : Jenis Peraturan ini kita baca didalam Keluaran 21. Kalau kita membaca Keluaran 21, Kita melihat peraturan itu berisi peraturan yang mengatur hak dan kewajiban seseorang dengan orang lain. misalnya: antara majikan dengan hamba.

Dari keterangan diatas maka nast kita didalam Kitab Ulangan 26 ayat 1-4 adalah termasuk ketetapan. Karena didalamnya hukum yang tertulis pada nast ini terkait dengan diri atau perilaku manusia denganAllah.

Keterangan Nas (Tafsiran) :

Ayat 1-2 : Apabila engkau telah sampai kepada Negeri yang diberikan…………dst. Dahulu setelah Tuhan Allah membubarkan rencana manusia yang akan membangun menara Babel, maka Keluarga Abram pergi kearah Ur kasdim, dan dari sanalah Abram dipanggil oleh Allah supaya keluar dan pergi ke tanah yang akan ditunjukkan oleh Allah (Kejadian 12 ayat 1-5). Dimana tanah yang ditunjukkan itu masih belum diketahui oleh Abram. Tetapi ditahun kemudian tanah itu telah ditunjukkan oleh Tuhan dan akan diberikan kepada Keturunan Abram (Kejadian 17 ayat 8). Sekarang didalam Nast ini, Tuhan melalui Musa mengatakan apabila mereka masuk ke negeri yang diberikan Tuhan, Allahmu, kepadamu menjadi milik pusakamu dan engkau mendudukinya dan diam disana. Artinya tanah itu adalah yang diberikan Tuhan bukan karena diwarisi dari Nenek moyangnya. Dahulu mereka tidak memiliki tanah apalagi ketika masih berada dibawah kekuasaan perbudakan di Mesir hanya sebagai budak, tetapi sekarang Tuhan sudah memberikannya kepada mereka menjadi tanah pusaka. Artinya tanah itu menjadi Hak milik mereka. Dimana mereka bebas memanfaatkan tanah itu dan tetap berdiam selama hidupnya. Mereka bukan lagi sebagai orang musafir dan bukan lagi seperti yang di Mesir berdiam ditempat tanah yang bukan miliknya. Ditempat tanah yang diberikan Tuhan itu, bangsa Israel hidup sesuai dengan Perintah dan Peraturan serta ketetapan Tuhan (Ulangan 4 ayat 1-2). Salah satu kewajiban yang ditetapkan oleh Tuhan bagi mereka ialah : Harus membawa hasil pertama dari bumi yang mereka kerjakan apakah itu dari pertaniannya atau peternakannya atau papun usaha atau pekerjaan yang dilakukannya. Bila kita perhatikan didalam Ulangan 14,22-29 istilahnya adalah persepuluhan. Demikian juga menurut kejadian 28,22 istilahnya persepuluhan. Tetapi didalam nast ini istilahnya adalah buah pertama. Perbedaan ini bukanlah perbedaan yang prinsipil melainkan hanya perbedaan istilah saja. Kalau disebut persepuluhan adalah hanya memperlihatkan secara rinci saja dan secara excak serta menekankan kesinambungan. Kalau buah pertama memang tidak terperinci berapa banyak jumlahnya. Terkadang persembahan buah pertama jauh lebih baik. Kalau persepuluhan berarti jumlahnya sepersepuluh dari yang diperoleh dari hasil yang dicapai. Pada hal sudah lebih dahulu dinikmati hasilnya baru kemudian diberikan sepersepuluh. Tetapi kalau buah pertama bermaksud, yang pertama diutamakan adalah Tuhan Allah. Itulah sebabnya jangan kalau sisa-sisa atau setelah lebih puas dia menikmati kemudian diserahkan kepada Tuhan. Yaitu : Harus membawa hasil pertama dari tanah yang telah diberikan Tuhan itu, haruslah menaruhnya didalam bakul, kemudian pergi ketempat yang akan dipilih Tuhan untuk membuat namaNya diam disana. Perlu kita ketahui bahwa yang harus dipersembahkan adalah hasil yang pertama dari tanah yang mereka diami dan kerjakan. Artinya, bahwa hasil tanah yang mereka persembahkan adalah yang belum pernah dinikmati. Artinya, dari hasil tanah itu yang lebih dahulu mencicipi ialahTuhan. Artinya bukan sisa-sisa yang diberikan kepadaTuhan. Sebenarnya persembahan yang seperti ini disebut persembahan persepuluhan. Sekarang Nast ini perlu kita renungkan, bagaimanakah sikap atau keberadaan kita bila kita menyerahkan kepada Tuhan? Apakah setelah lebih dahulu kita Nikmati hasil pekerjaan kita baru belakangan kita persembahkan kepada Tuhan ?

Ayat 3-4 : Didalam Nast ini diberitahukan bagaimana caranya untuk mempersembahkan buah pertama itu. Sesampainya kepada Imam haruslah engkau berkata kepadanya: AKU MEMBERITAHUKAN PADA HARI INI PADA TUHAN, ALLAHMU, BAHWA AKU TELAH MASUK KE NEGERI YANG DIJANJIKAN TUHAN DENGAN SUMPAH PERJANJIAN KEPADA NENEK MOYANG KITA UNTUK MEMBERIKANNYA KEPADA KITA. Maka Imam menerima bakul itu dari tanganmu dan meletakkannya di depan mezbah Tuhan AllahMu.

Jadi buah pertama yang dipersembahkan dan diberikan kepada imam, harus di sampaikan dengan pernyataan, bahwa buah pertama dipersembahkan itu adalah sebagai pertanda dan sebagai kesadaraan, bahwa itu sebagai jawaban kepada Tuhan Allah atas pemberiannya atau sebagai pertanda bahwa Tuhan telah menggenapi janjiNya yang diucapkanNya kepada Nenek moyangnya. Pernyataan ini perlu kita renungkan, bahwa apakah jawaban kita terhadap Tuhan bila janjinya telah digenapi didalam hidup kita ini. Apakah yang kita lakukan jika hari panen atau gajian tiba? Mungkin kita memberikan buah pertama kepada Tuhan karena kita sudah beruntung atau sudah berhasil didalam pekerjaan kita. Akan tetapi mungkin kita lupa untuk memberikan kepada Tuhan persembahan buah pertama kita bahkan perembahan persepuluhan atau persembahan ucapan syukur kita karena begitu banyaknya pos-pos pengeluaran yang harus kita berikan perhatian. Namun firman Tuhan mengatakan di dalam Maleakhi 3:10 Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.

Aplikasi Nas :

1. Datang untuk memuji Tuhan dan Membawa persembahan ketika datang kerumah Tuhan adalah baik dan membuat kita berkenan dihadapan Tuhan (Mazmur 96 : 8 bnd. 1 tawarik 16 : 29)

2. Membawa persembahan kepada Tuhan bukanlah untuk mengambil hati Tuhan supaya Tuhan mendukung apapun yang kita lakukan akan tetapi sebagai tanda ucapan syukur kita atas berkat dan kerunai Tuhan yang telah berkenan memberkati kita. Adalah juga tanggung jawab kita sebagai umat untuk segala keperluan Bait Allah sebagaimana yang telah diaturkan Tuhan sehingga pelayanan di rumah Tuhan dapat berjalan dengan baik.

3. Memberikan persembahan kepada Tuhan sesungguhnya bukanlan untuk mengurangi berkat yang sudah kita terima dariNya akan tetapi untuk melimpahkan berkat-berkat yang akan kita terima di hari-hari selanjutnya. Demikian juga ketika kita memberikan persembahan buah pertama kita. Ini tidak berarti menghalangi kita untuk menjadi orang yang pertama di dalam menikmati hasil jerih payah atau pekerjaan kita akan tetapi membuat kita akan terus menikmati hasil jerih payah atau pekerjaan kita, karena Tuhan akan berkenan untuk selalu memberkati apa yang kita kerjakan.

4. Mungkin ada banyak godaan yang coba mempengaruhi kita untuk memilih orang-orang yang layak menikmati buh pertama dari segala yang kita kerjakan. Godaan itu bisa datang dari diri kita sendiri : sesuatu barang yang sudah lama kita inginkan, teman-teman kita, keluarga kita, orangtua kita, pacar kita. Namun firman Tuhan menginginkan kita untuk mengutamakan Tuhanlah yang menjadi alamat persembahan buah pertama kita.....Tuhan ingin kita lebih mengutamakan kita dari segala sesuatu yang kita kasihi itu......Tuhan ingin kita jauh lebih mengasihi dan mengutamakan dia dari diri kita sendiri atau dari orang-orang lainnya yang kita kasihi.....Harus mampu!

5. Persembahan Kain tidak berkenan kepada Tuhan...........karena dia memberikan sisa-sisa dari yang ia kerjakan. Sementara persembahan Habil diterima dan berkenan kepada Tuhan karena ia memberikan yang terbaik dari yang ia kerjakan. Iman Abraham dibenarkan Tuhan karena ia mau memberikan/mempersembahan apa yang paling berharga di dalam hidupnya yaitu anaknya....Tuhan pun telah memberikan Anaknya Yang dikasihi untuk menjadi persembahan menggantikan manusia berdosa...layaklah Tuhan juga menuntut yangterbaik dari kita...Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar