Bahan Sermon Parhalado Full
Timer Distrik XVII IBT REGIO JATIM
Nas Evangelium : 1 Timoteus 1 : 12 – 17
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“ BERSYUKURLAH
ATAS KESELAMATAN KITA ”
Pengantar
Surat 1 Timotius, 2 Timotius, dan Titus biasa disebut
sebagai surat
pastoral Paulus kepada anak-anak rohaninya, yang ia percayai dan utus untuk
menggembalakan jemaat Tuhan di tempat masing-masing. Timotius melayani jemaat
di Efesus, sedangkan Titus di pulau Kreta. Dalam
surat-surat ini, Paulus menasihati, memberikan instruksi, mewanti-wanti mereka
dalam menggembalakan, mengajar, dan mendisiplin jemaat masing-masing.
Latar belakang. Perkenalan Paulus dengan Timotius
dicatat di Kis. 16:1-3. Di situ, Timotius muda dipercaya Paulus untuk ikut dalam
pelayanan misinya yang kedua (Kis. 15:36-18:22). Melalui pelayanan inilah,
Timotius bertumbuh menjadi murid dan anak rohani Paulus. Ada penafsir yang berpendapat bahwa 1
Timotius ditulis Paulus sesudah masa pelayanannya yang dicatat di Kisah Para
Rasul. Menurut tradisi, selepas dari pemenjaraan di Roma, Paulus kembali ke
Efesus, yang didirikannya pada perjalanan misi ketiga (Kis. 19:1-12) dan
beberapa kota
lainnya, sebelum pergi ke Spanyol (Roma 15:24). Paulus kemudian mengutus
Timotius untuk menjadi gembala di Efesus. Dalam perjalanan misi terakhirnya
ini, Paulus menuliskan 1 Timotius ini untuk mendorong dan menguatkan anak
rohaninya ini yang rupanya merasa terlalu muda untuk menjadi pemimpin (1Tim.
4:12). Timotius yang muda harus memimpin jemaat di sebuah kota besar seperti Efesus dengan berbagai
permasalahannya. Di Efesus terdapat kuil besar tempat penyembahan kepada Dewi
Diana, dewi seksual pelindung kaum wanita. Dapat dibayangkan dengan jemaat yang
berlatar belakang kekafiran ini, berapa besar godaan moral dan penyimpangan
agama yang dihadapi jemaat. Belum lagi ajaran-ajaran agama Yahudi yang masuk
bercampur aduk dengan kepercayaan mistis seperti percaya pada dongeng-dongeng,
silsilah-silsilah, pantangan makan makanan tertentu, dsb.
Dalam perikop kita ini, kita melihat kasih karunia Allah
sebagai salah satu unsure yang sentral dalam surat-surat Pastoral, seperti
dalam surat-surat Paulus lainnya
Keterangan Nas
Ayat 12 : Aku
bersyukur kepada Dia – dengan awalan ini, Paulus hendak menyatakan bahwa seluruh keselamatan
dan keberhasilan hidupnya berasal dari Kristus. Bukan berdasarkan kekuatannya
sendiri, melainkan kassih karunia Kristus yang bekerja dalam hidupnya. Inilah
yang dimaksudkan dengan kata-kata Dia
yang menguatkan aku.
Karena ia mengganggap aku setia, ini bukan karena penilaian masa
lalu Paulus, karena masa lalunya adalaj amat buruk sebagai penganiaya orang
kristen, tetapi ini semata-mata karena keputusan Allah yang berdaulat untuk
meletakkan kepercayaan itu kepada Paulus tanpa satu kondisi apapun dari pihak
Paulus. Allah berkenan memakai Paulus dalam keadaaanya yang lemah untuk menjadi
Rasul. (bnd. 1 Korintus 7 : 25)
Ayat 13 : Aku yang tadinya seorang penghujat............
Dengan nas ini ia menyadari
bahwa anugerah Tuhan yang begitu besarlah yang mendorong ia selalu mengucap
syukur. Ia tahu siapa dirinya, bahwa ia adalah seorang yang tadinya tidak layak
untuk menerima anugerah itu. Ia adalah seorang penghujat dan penganiaya.
Penghujat berarti orang yang mengatakan hal-hal yang buruk tentang yang suci,
hal ini dilakukan Paulus, ketika ia menentang Nama Yesus (Kisah 26 : 9). Dulu
ia menghina Kristus. sedangkan ‘penganiaya’ dan ‘orang ganas’ menunjukkan bahwa ia dahulu adalah seorang
penganiaya dan bahkan pembunuh orang kristen (bdk. Kis 7:58 8:1a
9:1-2,5,13-14 22:3-5 26:4-12 Fil 3:6).
Ia sadar bahwa ia adalah
pendosa, namun ia melakukan itu termasuk di dalam melawan Tuhan Yesus dalam
kebutaan rohani, yaitu di luar iman. Kata-kata ‘semuanya itu telah
kulakukan tanpa pengetahuan yaitu di luar iman’ dalam ayat ini menunjukkan
bahwa sekalipun Paulus menganiaya dan menghujat, tetapi ia tidak sampai
menghujat Roh Kudus (bdk. Mat 12:31-32), karena ia
melakukan semua itu tanpa pengetahuan, atau di luar iman. Dalam kasus Paulus ini, ketika ia melakukan
penganiayaan, ia mengira bahwa ia sedang melayani Tuhan (Kis 26:9-10 bdk. Yoh
16:2).
Ayat 14 :
Malah kasih karunia Tuhan kita telah dikaruniakan dengan limpahnya......
Berlimpahnya kasih karunia
Allah pada latar belakang banyaknya dosa manusia, adalah pemikiran yang khas
dari surat-surat Paulus (Paulinis) (bnd. Roma 5 : 20). Kasih karunia yang besar
itu pertama-tama menghasilkan iman (Efesus 2 : 8) ia akan terus menghasilkan
buah-buah kebaikan rohani lainnya sebagai karunia-karunia roh (Bnd. 1 Korintus
12 : 31). Kasih karunia yang dari Yesus Kristus itu juga akan mendorong kita
untuk mengasihi Allah dan sesama. Pembaharuan ini hanya mungkin terjadi didalam
persekutuan dengan Yesus Kristus.
Ayat 15 : Kristus datang ke dunia untuk menyelamatkan
orang berdosa
Nas ini menunjukkan bahwa
setiap orang berdosa membutuhkan keselamatan, dan kalau tidak mendapatkannya,
mereka akan terhilang / masuk ke neraka selama-lamanya! Nas ini juga secara
tidak langsung hendak menyatakan jikalau Yesus tidak datang ke dunia, maka umat
manusia tidak akan bisa selamat. Kalau memang sudah ada atau akan ada jalan
keselamatan yang lain, apa perlunya Yesus datang ke dalam dunia, menderita dan
mati disalib untuk menebus dosa? Hanya untuk memberikan tambahan jalan satu
lagi padahal sudah ada banyak jalan? Itu bodoh dan konyol. Yang benar adalah:
karena tidak ada jalan untuk selamat, maka Yesus datang ke dalam dunia dan mati
disalib untuk menebus dosa, supaya tersedia satu-satunya jalan keselamatan bagi
manusia! Kristus datang untuk menyelamatkan orang berdosa, bukan orang
baik (bdk. Mat 9:9-13). Sebetulnya, ditinjau dari standard Allah, yaitu Kitab
Suci, tidak ada orang baik (Roma 3:10-12,23). Tetapi ada banyak orang, yang
sekalipun berdosa, tetapi tidak merasakan dosa-dosanya. Orang seperti ini tidak
bisa diselamatkan (bdk. Luk 18:9-14 Yoh 9:39-41).
Menurut Thomas Carlyle
: “The deadliest sins were the consciousness of no sin” (= Dosa yang
paling mematikan adalah ketidaksadaran akan adanya dosa) - ‘The
Encyclopedia of Religious Quotations’, hal 605.
Martin Luther: “The recognition of sin is the
beginning of salvation” (= Pengenalan akan dosa adalah permulaan / awal
keselamatan) - ‘The Encyclopedia of Religious Quotations’, hal
607.
Kata-kata ‘menyelamatkan orang berdosa’ (bdk. Mat 1:21)
mencakup penebusan dan pengampunan dosa, dan juga pembebasan dari perbudakan
dosa (Roma 7:24-25 Gal 5:1 Yoh 8:34-36 1Pet 2:24).
Paulus mengatakan bahwa dirinya adalah orang yang paling
berdosa. Paulus mengatakan bahwa dari semua orang berdosa untuk siapa Kristus
Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan, dia adalah yang terbesar dosanya
akan tetapi Sekalipun Paulus begitu jahat ia tetap diselamatkan (ay
13b,15,16a).
Ayat 16 : Keselamatan Paulus
adalah contoh keselamatan kita, Kalau
Paulus bisa diselamatkan, kitapun bisa diselamatkan
Ayat ini menunjukkan bahwa Paulus telah menjadi contoh
bahwa orang yang sangat berdosapun bisa diselamatkan asal mau datang kepada
Yesus. Kalau orang seperti Paulus yang sudah melakukan “dosa yang sangat besar
sekalipun” bisa diselamatkan, maka kita juga bisa, asal kita mau datang kepada
Yesus.
Ayat 17 Paulus
memuji Tuhan.
Ayat ini mengingatkan kita pentingnya memuji Tuhan, karena pada umumnya orang
kristen terlalu banyak meminta dan bersungut-sungut, tetapi kurang dalam memuji
Tuhan, padahal sudah mendapatkan keselamatan. Marilah kita lebih banyak
merenungkan keselamatan yang Tuhan berikan kepada kita, dan juga
ketidak-layakan kita untuk diselamatkan, supaya kita bisa lebih banyak
bersyukur dan memuji Tuhan.
Penutup & Aplikasi
1. Kalau kita merasa bahwa kita belum
diselamatkan, mari kita datang kepada Tuhan Yesus. Kalau kita merasa bahwa kita
sudah menerima anugerah keselamatan itu, bertumbuhlah didalam kasih karunia
Tuhan kita itu dan jangan lagi melakukan dosa-dosa dan pelanggaran yang
menyebabkan kita menjadi kembali tercemar. Akan tetapi bertambah sempurnalah
didalam pertumbuhan iman kita supaya
hidup dan pelayanan kita bisa lebih menyenangkan dan lebih memuliakan Tuhan.
2. Kita dibenarkan bukan karena
segala perbuatan baik kita , bukan pula karena hebatnya segala usaha dan ibadah
kita, akan tetapi semata-mata karena anugerah Tuhan. Anugerah ini dicurahkan
kepada setiap orang yang mau menerimanya tanpa memandang besar atau kecilnya
kesalahan dan pelanggaran kita. Ia menganugerahkan keselamatan itu kepada
setiap orang yang membutuhkannya yaitu kepada setiap orang yang mengaku
dosa-dosanya dan yang datang memohon pengampunan dari Tuhan. Oleh karena itu
layaklah kita mengapresiasi segala kasih karunia ”pengampunan dan penebusan
Tuhan ” itu dengan ucapan syukur dan pujian kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar