Rabu, 29 April 2020

Sejarah Berdirinya HKBP Pertektilan TD Pardede - Medan


SEJARAH SINGKAT BERDIRINYA GEREJA HKBP PERTEKSTILAN TD PARDEDE


Bapak Ketua St. DR. TD Pardede sebagai direksi Perusahan buka hanya memikirkan perkembangan perusahaan tapi yang penting juga harus memikirkan kehidupan beragama di lingkungan perusahaan maka bapak ketua St.DR.TD Pardede, membuat permohonan kepada pucuk pimpinan HKBP agar dapat mengadakan acara Kebaktian Minggu, Doa syafaat di perusahaan karena mengetahui bahwa hidup beragama didalam tubuh HKBP telah mendarah daging didalam tubuh Pak Ketua dan Ibu Ketua beserta anak-anaknya. Permohonan Direksi perusahan ini dikabulkan oleh pimpinan HKBP Maka sejak tahun 1953 s/d 1958 HKBP Pertekstilan telah disetujui untuk didirikan, dan pada mulanya  acaranya adalah kebaktian Minggu, doa syafaat, saat teduh dan kegiatan koor. Untuk acara minggu yang melayani adalah dari Gereja Jl.Sudirman no.17 Medan yaitu : Pendeta.  Penetua secara bergiliran diutus untuk melayani Gereja tersebut, penatua yang selalu aktif dan siap melayani Gereja HKBP Pertekstilan TD Pardede adalah St. Benjamin siahaan, kebetulan  rumahnya berdekatan dengan gereja, yaitu di jalan Darat Medan.

Bapak Ketua St.DR T.D Pardede melihat perkembangan perusahaan sangat baik dan menganggap penting untuk mempermudah serta meningkatkan Pelayanan Gereja terhadap pegawai atau karyawan yang jumlahnya kurang lebih 2000 orang. Bapak Ketua  kemudian membangun Asrama bertingkat tiga untuk asrama putri  dan di tingkat  tiga ?di lantai tiga dibuat menjadi Gereja. Dan kemudian hari dinamakan Gereka Pertekstilan TD Pardede Berdasarkan hal tersebut Bapak ketua beserta Majelis Gereja membuat permohonan kepada pucuk pimpinan HKBP agar Gereja Pertekstilan TD Pardede dijadikan menjadi Gereja Resort. Atas berkah kasih karunia Allah, Pucuk pimpnan HKBP dapat menyetujui . Asal memenuhi persyaratan  Aturan putusan Sinode Agung HKBP tertanggal 14 s/d 17 Maret 1957, Muka 64 Bab I No : 1 s/d 6 dan muka 65 Bab II No  1 s/d 3 dapat dipenuhi, maka permohonan akan dikabulkan.

Bapak Ketua St.Dr. TD Pardede dalam merespon persyaratan yang diminta pucuk pimpinan  HKBP mengatakan siap untuk memberikan dan sanggup memenuhi syarat-syarat  yang diminta yaitu : ada rumah Gereja dan satu pagaran, sanggup membayar  Anggaran belanja huria atau resort dan sanggup membayar Angaran Belanja Pusat HKBP yang ditentukan Ressort dan anggaran belanja yang lain yang disebut “HEPENG NA MARBOHO” dan letak  gereja sebagai mempersatukan masyarakat didalam pelayanan harus berdekatan dan baik. Bapak Ketua dapat memberikan dan memenuhi semua persyaratan tersebut, maka pucuk pimpinan HKBP mempertimbangkan dan memutuskan bahwa mulai tgl 14 September 1958 Gereja Pertekstilan TD Pardede resmi menjadi HKBP Ressort Pertekstilan TD Pardede dan sebagai gereja Ressort terletak di Jln.Mojopahit No.118 Medan, dan Gereja pagaran di Jln. Sisimangaraja gang saudara medan. Pucuk pimpinan HKBP Ompui Ephorus Pdt.DR.J. Sihombing beserta rombongan meresmikan HKBP Ressort TD Pardede pada tanggal 14 September 1959 resmi  menjadi Gereja HKBP Ressort istmewa Pertekstilan TD Pardede. Untuk melengkapi pelayanan gereja , maka Pendeta Waldemar Silitonga ditempatkan menjadi Pendeta Ressort yang pertama dengan guru Huria yang pertama yaitu guru A.Pardede diempatkan menjadi guru Huria di Jalan Sisingamangaraja Medan karena jemaat yang ada disana 25 kepala keluarga (pada waktu itu jln.Sisimangaraja adalah komplex TD Pardede bagi yang berkeluarga), dan Guru Jonggi Sitompul menjadi Guru Huria di jalan.Mojopahit No.118 Medan.

Kemajuan perusahaan cepat berkembang, atas berkat Tuhan kepada Bapak St. DR. TD Pardede dan keluarga dan atas kerjasama Bapak Ketua dan Ibu sebagai pendamping Bapak Ketua yang terus aktif berperan   mendorong agar terus  membangun perusahaan dan pembangunan iman karyawan dan pegawai melalui Gereja, agar hidup beragama  rukun damai dan kesejahteraan sossial yang cukup bagi hidup masayarakat /karyawan. Maka dibangunlah perusahaan yang lain di Jalan Binjai km seperti :  Pertenunan, Pemintalan, Rumah Sakit, sekolah-sekolah. Maka untuk menyesuaikan keseimbangan perkembangan gereja dan perusahaan agar dapat menampung karyawan dan pegawai dalam bergereja, maka dibangunlah Gereja HKBP Pertekstilan TD Pardede yang kedua di Jl Binjai km 10,8 dan peletakan batu pertama serta pentahbisannya diadakan pada tanggal 02 Juni 1963 oleh Pucuk Pimpinan HKBP.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar