Senin, 28 Mei 2012



Keselamatan yang dianugerahkan kepada kita oleh Yesus Kristus adalah milik masing-masing pribadi, artinya siapapun tidak dapat mewakili keselamatan anda! Anda tidak dapat diselamatkan oleh karena perbuatan orang lain, sebaliknya keselamatan anda juga tidak dapat ditiadakan oleh siapapun, karena keselamatan adalah anugerah dari Allah untuk menjadi milik pribadi orang per orang (Yohanes 3:16). Namun sekalipun demikian, Allah penuh kasih, maka diberikan pula kesempatan kepada seisi rumah tangga untuk diselamatkan apabila ada di dalam keluarga tersebut seorang saja yang percaya kepada Yesus Kristus.


“Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu.”
(Kisah Para Rasul 16:31)

Ayat tersebut di atas memberikan janji, penghiburan dan kekuatan bagi setiap orang yang memiliki pergumulan dimana ada anggota keluarganya yang belum menerima Yesus (belum diselamatkan). Mendapati bahwa di dalam rumah tangga ada anggota keluarga yang belum percaya kepada Yesus pasti akan menjadi pergumulan, karena memenangkan jiwa dari keluarga sendiri seringkali jauh lebih sukar dibandingkan memenangkan jiwa dari luar lingkungan keluarga. Maka tidak jarang orang-orang yang memiliki pergumulan ini menjadi kecewa atau berbeban berat karena dirinya sendiri sudah menerima Yesus belasan tahun bahkan puluhan tahun akan tetapi masih ada saja anggota keluarganya belum juga mau menerima Yesus; Lalu beberapa diantaranya mulai mempertanyakan, benarkah firman tersebut ?
Alkitab tentu tidak salah mencatat ayat tersebut! Paulus dan Silas pun tidak salah mengucapkannya, hanya kitalah yang mungkin belum pas dalam mengerti dengan janji Allah tersebut. Ada banyak umat kristiani yang berpedoman bahwa baptisan adalah sama dengan keselamatan. Sehingga ketika dirinya menerima baptisan, lalu serta merta beranggapan bahwa janji Allah untuk menyelamatkan seisi rumah akan secara otomatis digenapi. Padahal Alkitab berkata “…tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar…” (Filipi 2:12b). Artinya setelah kita menerima baptisan sebagai tanda pertobatan dan lahir baru, kita harus terus menerus memelihara kehidupan yang berkenan kepada Allah yaitu dengan melakukan kehendak-kehendak Allah.
Maka setiap orang yang ingin seisi rumahnya diselamatkan, terlebih dahulu haruslah mengerjakan keselamatan untuk dirinya sendiri, karena dengan mengerjakan keselamatan yang sungguh-sungguh bagi dirinya sendiri yaitu melakukan firman Allah dengan setia, maka dari dirinya akan memancar kebenaran Allah karena alkitab berkata kita adalah Surat Kristus yang terbuka (II Korintus 3:3) artinya prilaku kristiani kita akan dapat “dibaca” oleh orang disekitar kita, dan kebenaran Allah yang memancar dari diri kita (yang terbaca) itulah yang akan membawa keselamatan bagi seisi rumah.


“Tetapi jika ada seorang yang tidak memeliharakan sanak saudaranya, apalagi seisi rumahnya, orang itu murtad dan lebih buruk dari orang yang tidak beriman.”
(1 Timotius 5:8)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar